Advertisement
Jusuf Kalla : Pesawat Masih Aman, Lebih Banyak Kecelakaan di Darat dan Laut
Jusuf Kalla. - Bisnis Indonesia/Dwi Prasetya
Advertisement
Harianjogja.cm, JAKARTA- Meski terjadi kecelakaan pesawat Lion Air JT 610, Wakil Presiden Juusuf Kalla meyakinkan, transportasi udara dinilai masih aman digunakan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut moda transportasi udara relatif masih aman dibandingkan di darat dan laut. Sehingga JK masih mempercayakan maskapai komersial untuk keperluan kunjungan kerjanya ke luar negeri.
Advertisement
JK mengatakan Indonesia mengalami peningkatan pesat di bidang transportasi udara, dengan banyaknya jumlah penerbangan dan penumpang yang menggunakan jasa transportasi pesawat tersebut. Peningkatan tersebut berpengaruh pada potensi kecelakaan pesawat yang saat ini lebih tinggi dibandingkan dengan 10 tahun lalu.
"Kan banyak yang mengatakan keamanan pesawat terbang itu sangat aman, karena luas. Lebih banyak orang meninggal akibat kecelakaan di darat daripada di udara, dari segi persentase jumlah orang atau jumlah penerbangan," kata Jusuf Kalla kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, Selasa (30/10/2018).
BACA JUGA
"Katakanlah 10 tahun yang lalu, berapa pesawat kita dibandingkan sekarang? Pasti jauh lebih tinggi. Oleh karena itu maka kejadian seperti ini [kecelakaan Lion Air JT 610] tentu ada," lanjutnya.
Jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta - Pangkalpinang di perairan Tanjung Karawang harus menjadi pelajaran bagi para operator maskapai komersial dan juga regulator lalu lintas udara di Tanah Air, untuk lebih ketat lagi dalam memeriksa keamanan penerbangan.
"Bagaimana pun kita selalu atasi dengan regulasi yang baik; kedua dengan tentu sistem dan juga tanggung jawab perusahaan yang baik," katanya.
Dalam beberapa kali kunjungan kerja, khususnya ke luar negeri, Wapres Jusuf Kalla beserta istri dan rombongan protokol dan keamanannya menggunakan pesawat komersial. Di tahun ini, Wapres JK menggunakan pesawat komersial untuk mengantarkan kunjungannya antara lain ke Osaka, Tokyo, New York, dan terakhir ke Brussel pada 17 Oktober lalu.
"Ya kita tentu berupaya, disamping itu berdoa supaya tidak [terjadi] apa-apa. Tapi [pesawat] itu relatif aman," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Mobil MBG Tabrak Siswa SD di Cilincing, Dikendarai Sopir Pengganti
- AS Ganti Font Lagi: Rubio Kembalikan Times New Roman, Tolak Calibri
- Tragedi Adamawa: 9 Perempuan Tewas Saat Aksi Damai di Nigeria
- Kuota 33 Ribu, Menhub Imbau Warga Daftar Mudik Gratis Nataru
- Bareskrim Temukan Bukti Unsur Pidana Ilegal Logging Garoga Sumut
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pelni Beri Diskon 20 Persen Tiket Nataru, Ini Syaratnya
- Bupati Lampung Tengah Terjaring OTT KPK di Jakarta
- Jembatan Kewek Ditutup, Lalin Nataru Jogja Diatur Ulang
- Puluhan Jip Merapi Tak Laik Jalan, Dishub Lakukan Evaluasi
- ISIF 2025 Soroti Tragedi Sumatera dan Lemahnya Kolaborasi
- Pengendara Aerox Tewas dalam Laka di Jalan Samas Bantul
- Wastra Sleman Diusung Jadi Inspirasi Busana Kerja Modern di JFP
Advertisement
Advertisement





