Advertisement

Pecah Bentrok : Ormas FBR dan Pemuda Pancasila Angkat Senjata

Newswire
Selasa, 11 September 2018 - 21:50 WIB
Bhekti Suryani
Pecah Bentrok : Ormas FBR dan Pemuda Pancasila Angkat Senjata Ilustrasi kerusuhan. - Reuters/Mussa Qawasma

Advertisement

Harianjogja.com, TANGERANG SELATAN- Perayaan tahun baru Islam di Tangerang Selatan, Banten, ternoda oleh bentrok antara dua ormas.

Massa Forum Betawi Rempug (FBR) dan Pemuda Pancasila bentrok di Tangerang Selatan, sehingga menodai perayaan tahun baru Islam, Selasa (11/9/2018).

Advertisement

Tawuran tersebut berlangsung dalam durasi cukup lama di Jalan Siliwangi, Pamulang, Tangerang Selatan.

Dalam bentrokan tersebut, anggota kedua ormas saling serang memakai senjata tajam. Tak pelak, tawuran tersebut membuat takut para pengguna jalan.

Warga setempat terlihat berhenti di pinggir jalan selama tawuran yang terjadi sekitar 30 menit tersebut.

Sejumlah polisi menggunakan tiga mobil dari Polsek Pamulang tampak berada di lokasi, mencoba membubarkan aksi tawuran.

Kapolsek Pamulang Komisaris Endang Sukmawijaya mengatakan, bentrokan terjadi antara ormas FBR dan PP di Pamulang yang dipicu perusakan posko ormas PP di Ciputat.

"Pemicunya akibat perusakan posko PP di Ciputat, dan ada dugaan pembacokan salah sasaran oleh anggota FBR," katanya saat dihubungi Suara.com-jaringan Harianjogja.com.

Beruntung dalam bentrok itu tidak ada korban jiwa, karena diantisipasi petugas kepolisian. Namun, Endang memastikan polisi masih berjaga dilokasi guna mengantisipasi terjadinya bentrok susulan.

"Penyebab pastinya belum ketahuan, tetapi diduga. Kami juga masih mengumpulkan keterangan saksi," tukasnya.

Farhan, warga sekitar, mengatakan bentrok ormas FBR dan PP di wilayahnya sering terjadi. Penyebabnya, karena rebutan lahan parkir dan sejumlah proyek di jalanan.

"Sudah sering mas bentrok FBR dan PP di sini. Tidak sedikit yang kena bacok dan akhirnya mati. Bikin malu saja. Apalagi ini terjadi di saat tahun baru Islam," jelasnya.

Harusnya, kata dia, keberadaan ormas itu dapat menciptakan rasa aman di masyarakat. Bukan sebaliknya, membuat takut masyarakat dan menjadi preman.

Nadia, pengguna jalan yang melihat bentrok menambahkan, dirinya sangat takut melintasi lokasi. Massa FBR dan PP terlibat saling bacok menggunakan parang dan celurit.

"Takut mas mau lewat kalau bentrok begini. Apalagi tadi saya lihat mereka pada bawa sajam dan mau saling bacok. Mendingan cari aman, menjauh saja," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Hari Batik Nasional, Komunitas Perempuan Berkebaya Tampil di Malioboro

Hari Batik Nasional, Komunitas Perempuan Berkebaya Tampil di Malioboro

Jogja
| Sabtu, 04 Oktober 2025, 18:47 WIB

Advertisement

Cantiknya Bangunan Embung di Dataran Tinggi Dieng

Cantiknya Bangunan Embung di Dataran Tinggi Dieng

Wisata
| Sabtu, 04 Oktober 2025, 13:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement