Advertisement
21 Anggota Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Mina

Advertisement
Haranjogja.com, MAKKAH-Sebanyak 21 haji Indonesia meninggal di Mina, selama prosesi mabit dan jumrah di kawasan itu pada musim haji 2018, merujuk data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), Rabu (22/8/2018), pukul 12.30 Waktu Arab Saudi.
Khusus untuk fase Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) tahun ini sebanyak 33 orang meninggal. Rincian itu, Arafah tujuh anggota jamaah meninggal, Muzdalifah lima, dan Mina 21 orang.
Advertisement
Total anggota jamaah meninggal di musim haji tahun ini hingga Rabu menjadi 125 orang dan bisa bertambah jika anggota jamaah tidak mampu menjaga kebugarannya.
Mabit dan jumrah di kawasan Mina masih berlangsung hingga saat ini, yaitu pada 10-13 Zulhijah atau 21-24 Agustus. Dua kegiatan itu salah satunya diisi dengan amalan melempar batu di hari Nahar (10 Zulhijah) dan hari Tasyrik (11-13 Zulhijah).
Penanggung Jawab Pos Kesehatan Haji Indonesia Muhammad Yanuar Fajar mengatakan anggota jamaah di Mina sebagian besar mengalami gangguan kesehatan karena kelelahan dan dehidrasi.
Mina menjadi kawasan yang rentan bagi jamaah haji karena fase ibadah ini tergolong menguras fisik, terutama bagi mereka yang memiliki kendala kesehatan dan sudah berusia lanjut.
Menurut Muhammad Yanuar Fajar, fase ibadah haji mabit di Mina yang diselingi dengan lempar jumrah di Jamarat tergolong melelahkan. Sebelum di Mina, mereka akan kurang istirahat setelah menjalani ibadah dan berbagai kegiatan di Madinah serta Makkah, wukuf Arafah, mabit Muzdalifah, dan lainnya.
Saat di Mina, kata dia, mereka harus jalan kaki pulang pergi rute Mina-Jamarat dengan total capaian jarak setidaknya lima kilometer ditambah kendala cuaca panas di Saudi saat terik. Jika jamaah mendapatkan tenda di Mina Jadid jarak tempuh Jamarat pulang pergi bisa lebih dari lima kilometer.
Berdasarkan pengamatan Antara saat jumrah Aqabah, di sepanjang jalan kawasan itu banyak anggota jamaah dari berbagai negara bertumbangan karena berbagai gangguan kesehatan, terutama "heatstroke".
Beberapa dari mereka tidak sempat selamat karena banyak faktor, salah satunya jalur evakuasi terisi penuh oleh jamaah yang jumlahnya diperkirakan mencapai lebih dari tiga juta orang. Sementara anggota jamaah yang sedang kesakitan itu membutuhkan pertolongan darurat yang cepat.
Yanuar mengatakan salah satu pos kesehatan di Mina yang melayani jamaah Indonesia sempat terisi penuh berjejal saat 10 Zulhijah yang bertepatan dengan 21 Agustus.
Sebagian besar pasien adalah anggota jamaah yang mengalami kendala kesehatan di tengah prosesi Jumrah Aqabah. Fase jumrah ini tergolong paling riskan banyak anggota jamaah bertumbangan.
"Ada 30 tempat tidur untuk pasien di pos kesehatan kami, saat jumrah Aqabah sampai tidak muat dan beberapa terpaksa harus ditempatkan di lantai, sebagian dievakuasi ke tempat lain," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Soroti Logam Tanah Jarang, Fentanyl, Kedelai, dan Taiwan
- Isi Pidato Lengkap Prabowo di Sidang Satu Tahun Prabowo-Gibran
- Kemendagri Temukan Perbedaan Data Simpanan Pemda dan BI Rp18 Triliun
- Kejagung Serahkan Uang Rp13,2 Triliun Hasil Sitaan Kasus CPO ke Negara
- Kapal Tanker Federal II Terbakar, 13 Orang Meninggal Dunia
Advertisement
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Ribuan Titik Jalan di Bantul Masih Gelap Rawan Kecelakaan
- Buruh Jogja Beri Rapor Merah Setahun Kinerja Prabowo-Gibran
- Jalur dan Rute Trans Jogja ke Prambanan, Goden, hingga Bantul
- Kelurahan Cokrodiningratan Pakai Aplikasi Digital untuk Kelola Sampah
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Ini, 21 Oktober 2025
- PAD Wisata Gunungkidul 2025 Diprediksi Turun, Ini Penyebabnya
- Isi Pidato Lengkap Prabowo di Sidang Satu Tahun Prabowo-Gibran
Advertisement
Advertisement