Advertisement
Skema Pembayaran Utang LRT Rp2,2 triliun oleh KAI Tengah Dikaji
LRT / Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara menyatakan akan meninjau secara menyeluruh skema pembayaran utang proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek oleh KAI kepada PT Adhi Karya (Persero) (ADHI).
Masih terdapat sisa pembayaran sebesar Rp2,2 triliun dalam proyek pembangunan LRT, yang rencananya akan diselesaikan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI), setelah memperoleh persetujuan dari Kementerian Keuangan.
Advertisement
BACA JUGA: PAD Gunungkidul Belum Optimal
Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria di Jakarta, Senin, menyatakan skema pembayaran utang tersebut harus dirancang secara tepat agar tidak membebani kondisi keuangan KAI.
“Saya akan cek polanya. Skemanya harus proper dan benar, karena kita harus memastikan setiap perusahaan tetap sehat,” kata dia.
Pernyataan ini muncul setelah Direktur Utama ADHI Entus Asnawi mengungkapkan pihaknya telah menerima penegasan dari Kementerian Keuangan bahwa pembayaran piutang proyek LRT akan dilakukan melalui KAI, dengan kemungkinan menggunakan skema penyertaan modal negara (PMN) atau subsidi kepada KAI.
“KAI nantinya akan melakukan pembayaran secara penuh kepada Adhi Karya,” katanya dalam Public Expose Live di Jakarta, Senin (8/9).
Direktur Keuangan ADHI Bani Iqbal mengatakan proses pelunasan piutang saat ini masih dalam tahap diskusi dengan Kementerian Keuangan, PT KAI, dan Danantara, yang ditargetkan akan selesai secepatnya pada akhir 2025.
Proyek LRT Jabodebek secara keseluruhan menghabiskan anggaran hingga Rp32,5 triliun. Pembangunan LRT sepanjang 44 kilometer itu awalnya dibiayai oleh pemerintah. Melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2015, pemerintah menetapkan alokasi dana sebesar Rp23,3 triliun melalui skema PMN, dari total nilai kontrak sebesar Rp25,5 triliun.
Pada 2016, regulasi tersebut direvisi melalui Perpres Nomor 65 Tahun 2016. Revisi ini memperluas mandat PT Adhi Karya (Persero) Tbk, yang semula hanya bertanggung jawab atas pembangunan jalur layang, stasiun, dan fasilitas operasi, menjadi termasuk pembangunan depo sebagai bagian dari proyek LRT Jabodebek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ukur Produksi Sampah Warga, DLH Jogja Pasang Timbangan di 13 Depo
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Prabowo Rehabilitasi Dua Guru Luwu Utara Korban Kriminalisasi
- Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp61.750, Telur Ayam Naik Lagi
- KPK Lanjutkan Penggeledahan di Riau Usai OTT Gubernur Abdul Wahid
- Revitalisasi Taman Pringgodiningrat Sleman Dikebut
- BMKG: Badai Geomagnetik G4 Tak Berdampak Signifikan di Indonesia
- Jembatan Hongqi di China Ambruk, Baru Saja Diresmikan
- Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo dan dr Tifa Diperiksa Polisi
Advertisement
Advertisement




