Advertisement

Banjir dan Longsor Melanda Wilayah Perbatasan, Jalan Nasional Indonesia-Malaysia Tertimbun Material

Newswire
Rabu, 22 Januari 2025 - 14:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Banjir dan Longsor Melanda Wilayah Perbatasan, Jalan Nasional Indonesia-Malaysia Tertimbun Material Pembersihan jalan dampak longsor di Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Rabu (22/1/2025) secara gotong royong melibatkan aparat Polri, TNI dan masyarakat. ANTARA - HO/BPBD Sambas

Advertisement

Harianjogja.com, PONTIANAK—Bencana longsor kembali terjadi di Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas. Dampaknya, material menimbun jalan strategis nasional di daerah kawasan perbatasan Indonesia - Sarawak, Malaysia.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sambas, Nisa Azwarita membenarkan kabar tersebut. "Benar pagi tadi terjadi longsor sekaligus juga ada banjir di akses jalan nasional di Kecamatan Sajingan Besar," ujarnya, Rabu (22/1/2025).

Advertisement

BACA JUGA: Korban Pohon Tumbang di Jl. Cendana Ternyata Pedagang Angkringan, Begini Kronologi Kejadiannya

Ia menjelaskan jalan yang terdampak itu merupakan satu-satunya akses jalan ke pos lintas batas negara (PLBN) Aruk, Sambas. Saat ini tengah dilakukan penanganan atau pembersihan jalan dengan alat berat. Penanganan didukung pihak kepolisian, TNI, pemerintah dan masyarakat setempat.

"Terjadinya longsor dan di kawasan lainnya di Kabupaten Sambas karena hujan ekstrem dengan intensitas curah hujan yang tinggi," papar dia.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan waspada saat berkendara di daerah yang berpotensi terjadi longsor dan banjir.

BACA JUGA: Siaga Darurat Bencana di Kota Jogja Diperpanjang, Warga Diimbau Waspada Genangan Air

"Mari bersama kita terus waspada menghadapi cuaca ekstrem seperti ini sehingga dampak bencana bisa kita hindari atau minimalisir," papar dia.

Terkait banjir sendiri yang saat ini terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Sambas, berdasarkan data BPBD untuk wilayah yang terdampak di empat kecamatan yakni Galing, Tangaran, Jawai Selatan, Paloh.

Ia menjelaskan, ada 3.379 KK terdampak, 2.691 rumah terendam, 47 unit fasilitas umum terendam dan 1 orang anak tenggelam di Kecamatan Galing.

Banjir Bengkayang

Pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat menjelaskan bencana alam banjir di daerah itu semakin meluas di dua kecamatan di wilayah perbatasan.

"Air sudah naik di Kecamatan Jagoi Babang dan pasar di Kecamatan Seluas Bengkayang," kata Kepala BPBD Kabupaten Bengkayang, Dwi Berta, Rabu (22/1/2025).

Berdasarkan laporan yang dia terima dari Polsek Jagoi Babang, di Kecamatan Jagoi Babang ada empat desa yang terendam banjir yakni, Desa Sekinda Dusun Kindau, Desa Sinar Baru (ada dua dusun), Desa Kumba, dan Desa Semuying Dusun Pareh.

"Ketinggian air rata-rata 50 centimeter, dan ada sebagian jalan umum yang tidak bisa dilalui kendaraan," katanya.

Saat ini, masyarakat yang terdampak banjir masih bertahan di rumah masing-masing. Sembari menunggu informasi selanjutnya pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak desa dan instansi terkait lainnya untuk mempersiapkan bantuan.

"Masyarakat masih bertahan di rumahnya masing-masing terutama warga yang memiliki rumah panggung, dimana rata-rata rumah yang terdampak banjir berada di pinggiran sungai," katanya.

Banjir yang terjadi ini disebabkan curah hujan tinggi dan rumah warga berada di bantaran sungai (khusus desa Sekinda, dusun Kindau) yang hulu sungainya berada di negara jiran Malaysia. Sedangkan untuk Desa Kumba dan Sinar Baru berada di Sungai Kumba yang hulunya berada di Kecamatan Siding.

"Daerah ini memang langganan banjir setiap tahunnya, karena kondisi sungai meluap dampak dari hujan dengan intensitas tinggi," kata dia.

Untuk bantuan kata dia, BPBD akan berkoordinasi dengan perangkat daerah lainnya sambil menunggu jumlah warga yang terdampak dari desa.

Dia mengimbau masyarakat Bengkayang untuk tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem, dan juga meminta untuk menyimpan dokumen penting di tempat yang aman, hindari keluar rumah saat hujan lebat dan angin kencang. "Lakukan pengungsian apabila sudah mengancam keselamatan," ujarnya.

Dia berharap masyarakat tetap waspadai terutama masyarakat yang tinggal di bantaran sungai dan lereng- lereng bukit. Dan apabila hujan tinggi, ia minta segera untuk mengungsi. "Jangan bertahan di dalam rumah untuk menghindari hal-hal yang tidak dikehendaki," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Warga Ngentakrejo Lendah Minta Dibangunkan Embung, Pemkab Kulonprogo: APBD Terbatas

Kulonprogo
| Rabu, 22 Januari 2025, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Kedai Fransis Pizza: Dibuka Singkat, Bisa Menikmati Pizza di Teras Rumah

Wisata
| Selasa, 21 Januari 2025, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement