Advertisement
Pemerintah Qatar, Mesir dan AS Jamin Penerapan Perjanjian Gencatan Senjata di Gaza
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah Qatar, Mesir, Amerika Serikat (AS) menjamin penerapan perjanjian gencatan senjata Gaza antara Israel dengan kelompok perjuangan kemerdekaan Palestina, Hamas.
Gencatan senjata antara keduanya di Gaza diharapkan mulai berlaku pada Minggu, 19 Januari 2025 dalam tiga tahap.
Advertisement
Menurut ketiga negara tersebut, pihak-pihak yang berkonflik di Gaza telah mencapai kesepakatan untuk membebaskan sandera dan ditukar dengan tawanan dan tahanan.
BACA JUGA: Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata, Ini Isi Kesepakatannya
"Keduanya juga akan mengembalikan ketenangan berkelanjutan dalam gencatan senjata permanen yang melingkupi kedua pihak,” menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Qatar, dikutip Kamis (16/1/2025)
Para mediator “akan bekerja sama untuk memastikan bahwa para pihak melaksanakan kewajiban mereka dalam perjanjian tersebut dan bahwa ketiga tahap tersebut dilaksanakan secara menyeluruh.
Para penjamin juga akan bekerja sama dengan PBB, penyedia bantuan lainnya, dan mitra dari seluruh dunia untuk mendukung peningkatan pesat bantuan kemanusiaan yang cepat dan berkelanjutan ke Gaza berdasarkan ketentuan yang diuraikan dalam perjanjian tersebut.”
Qatar, Mesir, dan AS juga meminta negara-negara lain “untuk bergabung dan mendukung upaya-upaya ini berdasarkan mekanisme yang telah kami buat untuk membantu melaksanakan perjanjian tersebut.”
Tahap pertama kesepakatan akan berlangsung selama 42 hari, mencakup gencatan senjata, penarikan pasukan dan pengerahan kembali pasukan Israel di luar wilayah padat penduduk, pembebasan sandera dan tawanan.
Kemudian dilanjutkan dengan proses pengembalian jenazah, kembalinya orang-orang yang mengungsi ke kediaman masing-masing di Jalur Gaza serta memfasilitasi para pasien dan korban cedera untuk mendapatkan perawatan.
Tahap pertama juga mencakup peningkatan upaya penyaluran dan penerimaan bantuan kemanusiaan yang aman dan efektif dalam skala besar di seluruh wilayah Jalur Gaza.
Selanjutnya merehabilitasi rumah sakit, pusat kesehatan, dan tempat penjualan bahan pangan, mendatangkan pasokan pertahanan sipil dan bahan bakar, serta mendatangkan pasokan tempat tinggal bagi para pengungsi yang kehilangan rumah mereka akibat perang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Usulan Gubernur Jawa Timur Soal APBD Bantu Program MBG Disambut Baik Bapanas
- Patwal untuk Utusan Khusus Presiden Diminta Ditinjau Ulang
- KPK Yakin Menang Lawan Gugatan Praperadilan Hasto Kristiyanto
- Eksespi Hakim Heru Hanindyo Ditolak, Sidang Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur Dilanjutkan
- Ini Alasan KPK Belum Menahan Hasto Kristiyanto
Advertisement
Selama 2024, UPTD Metrologi Bantul Telah Tera Ulang 11.205 UTTP
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- Luhut Mengajukan Penerapan Family Office kepada Prabowo pada Februari 2025
- DPR-MPR Dukung Rencana Retret Kepala Daerah Terpilih Hasil Pilkada 2024
- Timbulkan 334 Korban, KAI Tutup 309 Perlintasan Sebidang Selama 2024
- Pengumuman! Status Aktivitas Gunung Ibu di Pulau Halmahera Naik jadi Awas
- 30 Rumah Warga Ludes Akibat Kebakaran di Kemayoran
- Mendadak! 24 Pemohon Sengketa Pilkada Mencabut Gugatannya di MK Tanpa Alasan Jelas
- Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Pemain Sinetron 'Mak Lampir' Sandy Permana
Advertisement
Advertisement