Advertisement
Optimalkan Penyaluran Bantuan Korban Bencana, BNPB Bakal Bangun Jembatan Darurat di Sukabumi
Sejumlah warga menyaksikan dampak banjir bandang di Kampung Cieurih, Desa Datarnangka, Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (5/12/2024). Bencana banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Sukabumi pada Senin (2/12/2024) tersebut mengakibatkan tiga korban meninggal dunia dan empat orang lainnya masih dinyatakan hilang. ANTARA FOTO/Iman/Arf/YU - pri.
Advertisement
Harianjogja.com, SUKABUMI—Jembatan darurat akan dibangun untuk menggantikan jembatan putus akibat bencana alam di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan akses lalu lintas penyaluran bantuan dan evakuasi korban.
Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lukmansyah mengatakan bahwa jembatan darurat yang akan dibangun bertipe jembatan bailey atau jembatan portable yang berkonstruksi dari rangkaian baja.
Advertisement
BACA JUGA: Bencana Alam di Sukabumi Semakin Meluas, Sekda: Ratusan Warga Mengungsi
"Pusdalops BNPB mencatat sementara ini ada sebanyak 10 jembatan yang putus dan akan digantikan dengan jembatan, satu di antaranya merupakan jembatan di daerah Kecamatan Simpenan Sukabumi yang putus dihantam banjir bandang pada Rabu (4/12)," katanya dikutip Jumat (6/12/2024).
Lukmansyah berharap pembangunan jembatan bailey tersebut akan dilakukan dalam waktu segera demi mempermudah mobilisasi distribusi bantuan logistik dan peralatan yang diperlukan bagi para warga terdampak.
BNPB bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat untuk mengerahkan prajurit Batalyon Zeni Kodam III/Siliwangi, dan petugas Dinas PUPR Kabupaten Sukabumi untuk membangun infrastruktur tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi melaporkan dari hasil pendataan sementara bencana hidrometeorologi berupa banjir bandang, tanah longsor, pergerakan tanah, dan cuaca ekstrem melanda 33 titik di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat selama dua hari, yakni Selasa (3/12) dan Rabu (4/12).
Bencana banjir bandang yang disertai tanah longsor ini mengakibatkan ratusan jiwa terdampak, bahkan satu warga dinyatakan meninggal akibat tertimbun tanah longsor di Kecamatan Gegerbitung yang hingga saat ini masih dalam pencarian.
Data rekapitulasi BPBD Sukabumi merincikan untuk bencana tanah longsor terjadi di 13 titik, banjir sembilan titik, angin kencang tujuh titik, dan pergerakan tanah di empat titik yang tersebar di 22 kecamatan.
Kemudian untuk jumlah warga yang terdampak sebanyak 103 kepala keluarga atau 243 jiwa, mengungsi sebanyak 46 kepala keluarga atau 93 jiwa, kemudian terancam sebanyak tujuh kepala keluarga atau 19 jiwa serta satu orang meninggal dunia.
Selanjutnya untuk jumlah rumah yang rusak sebanyak 40 unit dengan rincian 36 unit rusak ringan, tiga rusak sedang dan satu rusak berat serta enam fasilitas umum rusak. BPBD Sukabumi mengestimasi jumlah kerugian materiil dampak bencana ini lebih kurang mencapai Rp695 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pariwisata Kulonprogo Didongkrak Lewat Event, Butuh Sponsorship
- Jadwal Bus Sinar Jaya, 21 November 2025
- Jadwal Pemadaman Listrik, 21 November 2025
- Gunungkidul Nol Desa Tertinggal, 140 Kalurahan Sudah Mandiri
- Cek Jadwal dan Tarif DAMRI Jogja-Semarang PP, 12 November 2025
- I-Green Karya Siswa MAN 2 Yogyakarta Raih Juara 3 Nasional
- PSS Tanpa Fahri Kontra Deltras, Trio Injai-Dion-Riko Siap Comeback
Advertisement
Advertisement





