Negara Arab Dukung Gencatan Senjata Israel-Lebanon
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Negara-negara Arab menyambut baik kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Lebanon yang mulai berlaku pada Rabu (27/11/2024) pagi. Gencatan senjata itu mengakhiri pertempuran selama 14 bulan antara tentara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan bahwa gencatan senjata itu akan membuka jalan bagi de-eskalasi di kawasan melalui penerapan Resolusi PBB 1701 dan pengerahan tentara Lebanon ke Lebanon selatan.
Advertisement
Resolusi 1701, yang diadopsi pada 11 Agustus 2006, menyerukan penghentian total permusuhan antara Hizbullah dan Israel, serta pembentukan zona bebas senjata antara batas demarkasi Garis Biru dan Sungai Litani di Lebanon selatan, dengan pengecualian bagi tentara Lebanon dan misi penjaga perdamaian PBB (UNIFIL).
BACA JUGA : Kemenlu Sebut 40 WNI Sudah Tiba di Tanah Air Setelah Dievakuasi dari Lebanon
Mesir menyatakan bahwa kesepakatan tersebut harus menjadi "langkah awal untuk menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza" di samping "perlunya mencapai gencatan senjata segera, akses tanpa hambatan terhadap bantuan kemanusiaan ke daerah kantong tersebut dan menghentikan pelanggaran yang tidak dapat dibenarkan di Tepi Barat."
Yordania memuji gencatan senjata itu sebagai "langkah penting untuk menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza dan serangannya ke Tepi Barat yang diduduki."
Mereka menyebut kesepakatan itu "langkah pertama untuk mengurangi eskalasi yang mengancam perdamaian dan keamanan internasional, dan menjaga pengiriman bantuan kemanusiaan yang cukup dan berkelanjutan ke seluruh wilayah Gaza."
Otoritas Palestina menyuarakan harapan agar kesepakatan gencatan senjata tersebut akan mendorong "berakhirnya kekerasan dan ketidakstabilan di kawasan sebagai akibat dari kebijakan Israel yang menyebabkan gejolak di kawasan." Irak menegaskan kembali dukungannya untuk Lebanon, menyuarakan harapan agar kesepakatan gencatan senjata tersebut akan membantu mengakhiri kekerasan, kehancuran, dan penderitaan rakyat Lebanon.
Kementerian Luar Negeri Qatar juga menyambut kesepakatan itu, dan berharap agar gencatan senjata tersebut akan "mengarah pada kesepakatan serupa untuk mengakhiri perang yang masih berlangsung di Jalur Gaza dan serangan Israel di Tepi Barat yang diduduki."
Pernyataan kementerian tersebut menegaskan kembali "dukungan teguh" Qatar terhadap persatuan dan integritas teritorial Lebanon.
BACA JUGA : Israel Serang Lebanon Utara, Pemimpin Hamas bersama Istri dan 2 Anaknya Meninggal Dunia
Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Lebanon mulai berlaku beberapa jam setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan usulan untuk mengakhiri konflik telah dicapai, di tengah harapan bahwa kesepakatan itu akan menghentikan serangan udara Israel di kota-kota Lebanon.
Kesepakatan itu juga diharapkan dapat mengakhiri pertempuran lintas batas antara Israel dan Lebanon yang telah berlangsung selama satu tahun. Lebih dari 3.800 orang telah tewas dalam serangan Israel di Lebanon dan lebih dari 1 juta orang mengungsi sejak Oktober lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Data Masuk 100 Persen, Pram-Doel Meraih 51,03 Persen Suara di Pilkada Jakarta
- Cak Lontong Mengklaim Kemenangan di Pilkada Jakarta, Pramono-Rano Disebut Satu Putaran
- Hasil Hitung Cepat Pilkada 2024, Jagoan PDIP Kalah di Empat Provinsi Besar
- Hizbullah dan Israel Sepakati Gencatan Senjata, Dimulai per Hari Ini
- Rem Blong, Truk Tronton Sejumlah Kendaraan di Slipi, Satu Orang Meninggal Dunia
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Potret Presiden Prabowo Gunakan Hak Suaranya di TPS 008 Hambalang Bogor
- Pilkada Serentak 2024, Mayoritas Kota Besar Diguyur Hujan Termasuk DIY
- Selesai Mencoblos untuk Pilkada Jakarta, Ini Harapan El Rumi
- Bahlil Optimistis Hasil Pilkada Jakarta Sama Seperti Pilpres
- Kementan Blacklis 4 Perusahaan Pupuk yang Edarkan Pupuk Palsu, Ini daftarnya
- Pilkada Jakarta, Pramono-Rano Unggul 50,02% Versi Quick Count LSI
- Kasus Penembakan Siswa di Semarang, Menteri HAM Turunkan Tim Khusus
Advertisement
Advertisement