Advertisement

Promo November

Prabowo Larang Ada Proyek Mercusuar di Kabinet Merah Putih

Dany Saputra
Rabu, 23 Oktober 2024 - 22:27 WIB
Arief Junianto
Prabowo Larang Ada Proyek Mercusuar di Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat pengumuman menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih, di Istana Negara, Minggu (20/10 - 2024). / Youtube Setkab RI

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Jajaran menteri Kabinet Merah Putih dilarang keras untuk menggelar program dan pembangunan proyek mercusuar. Hal itu disampaikan Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Kabinet Paripurna perdana di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2024).

Diketahui, istilah proyek mercusuar mengacu pada proyek nasional yang menjadikan Indonesia sebagai pusat dari negara-negara yang sedang berkembang. Proyek itu dilaksanakan dengan cara pembangunan besar-besaran dalam negeri tanpa ada kontrol sosial

Advertisement

Untuk itu, Presiden meminta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) agar memastikan hal tersebut. "Ada beberapa pengarahan dari saya, Menteri Bappenas pastikan program dan kegiatan di semua kementerian/lembaga mempunyai kontribusi signifikan terukur dan bersinergi. Pelajari semua proyek jangan ada proyek yang mercusuar," kata Prabowo kepada menteri serta kepala badan dan lembaga Kabinet Merah Putih. 

BACA JUGA: Pakar UGM: Pemerintahan Prabowo Perlu Antisipasi Dinamika Geopolitik Indo-Pasifik

Prabowo menyampaikan agar program-program kementerian/lembaga di kabinetnya untuk fokus pada apa yang disampaikan saat pidato perdananya seusai dilantik di Gedung MPR, Minggu (20/10/2024) yaitu mewujudkan swasembada pangan dan swasembada energi. "Kita harus swasembada pangan, itu prioritas dasar," kata Ketua Umum Partai Gerindra itu. 

Di sisi lain, Prabowo menitikberatkan soal situasi global di mana konflik geopolitik hingga perang bisa terjadi setiap saat. Untuk itu, dia meminta agar pemerintah menjamin kemampuan sendiri di dalam negeri untuk memasok kebutuhan masyarakat alias swasembada pangan dan energi. "Kita harus jamin kemampuan kita beri makan sendiri, swasembada energi mutlak," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jumat 22 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu

Jogja
| Jum'at, 22 November 2024, 04:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement