Anggaran Pendidikan Tahun Ini Tertinggi Sepanjang Sejarah, Begini Detail Peruntukannya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah menetapkan pagu anggaran untuk sektor pendidikan tahun ini sebesar Rp665,02 triliun. Tercatat, anggaran tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah, seiring dengan anggaran belanja negara yang terus mengalami kenaikan.
Alokasi belanja pendidikan pada 2024 tersebut meningkat sebesar 30,4% jika dibandingkan dengan alokasi yang ditetapkan pada 2023. Pada 2023, alokasi belanja pendidikan dalam APBN adalah sebesar Rp612,2 triliun, juga meningkat sebesar 27,5% dari realisasi 2022.
Advertisement
Sementara pada 2025, pemerintah menetapkan alokasi anggaran untuk pos pendidikan dalam kisaran Rp708,2 triliun hingga Rp741,7 triliun. Dalam dokumen kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM-PPKF), dijelaskan bahwa pemerintah menetapkan alokasi anggaran minimal 20% dari total belanja negara dalam APBN.
Anggaran pendidikan dialokasikan melalui belanja pemerintah pusat (BPP), transfer ke daerah (TKD), dan pembiayaan, dengan porsi terbesar pada TKD yang mencapai 52,1% dari total anggaran pendidikan.
Alokasi anggaran pendidikan cenderung naik setiap tahunnya. Kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang sangat tinggi pun saat ini menjadi sorotan publik.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suharti menyampaikan bahwa dari total alokasi anggaran pendidikan pada 2024 yang sebesar Rp665,02 triliun, Kemendikbudristek hanya mengelola Rp98,98 atau 15% dari alokasi tersebut. “Keseluruhan anggaran funsgi pendidikan yang dikelola Kemendikbudristek hanya 15% saja,” katanya, Jumat (24/5/2024).
Suharti merincikan, alokasi anggaran pendidikan terbesar yaitu melalui TKDD sebesar Rp346,55 triliun atau 52% dari total anggaran, kemudian untuk pengeluaran pembiayaan sebesar Rp77 triliun yang juga digunakan untuk dana abadi pendidikan sebesar Rp25 triliun.
BACA JUGA: Geger UKT Mahal, Begini Respons Prabowo Subianto
Lebih lanjut, pengalokasian anggaran pendidikan yaitu di Kementerian Agama sebesar Rp62,30 triliun, serta alokasi melalui kementerian/lembaga (K/L) lainnya sebesar Rp32,85 triliun dan non-K/L sebesar Rp47,31 triliun.
Untuk alokasi anggaran pendidikan di kementerian dan lembaga, dirincikan sebagai berikut:
- Kementerian Sosial Rp12,02 miliar
- Kementerian PPUPR Rp3,36 miliar
- Kementerian Keuangan Rp3,24 miliar
- Kementerian Pertahanan Rp2,88 miliar
- Kementerian Perhubungan Rp2,40 miliar
- Kementerian Kesehatan Rp2,30 miliar
- Kementerian Ketenagakerjaan Rp1,19 miliar
- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rp1,06 miliar
- Kementerian Perindustrian Rp959,37 juta
- Kepolisian Negara RI Rp500 juta
- Badan Intelijen Negara Rp500 juta
- Kejaksaan RI Rp500 juta
- Perpustakaan Nasional Rp463,74 miliar
- Kementerian Pemuda dan Olahraga Rp435,49 juta
- Kementerian Pertanian Rp257,80 juta
- Kementerian Kelautan dan Perikanan Rp192,95 juta
- Kementerian Komunikasi dan Informatika Rp145,82 juta
- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rp126,27 juta
- Kementerian ESDM Rp120,14 juta
- Kementerian Koperasi dan UKM Rp117,6 juta
- Badan Riset dan Inovasi Nasional Rp32,80 juta
- Kementerian Perdagangan Rp15,64 juta
Sementara itu, anggaran pendidikan di Kemendikbudristek sebesar Rp98,98 triliun dialokasikan untuk pendanaan wajib sebesar Rp45,69 triliun dan program prioritas sebesar Rp23,44 triliun.
Anggaran pendanaan wajib di antaranya untuk kegiatan Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp13,49 triliun, KIP Kuliah Rp13,99 triliun, aneka tunjangan guru non-PNS Rp8,46 triliun, tunjangan profesi dosen dan guru besar non-PNS Rp2,45 triliun, serta biaya operasional PTN (BOPTN) pendidikan tinggi dan pendidikan vokasi Rp 7,29 triliun.
Adapun, alokasi untuk kegiatan di jenjang pendidikan tinggi adalah sebesar Rp56,1 triliun, baik pendidikan tinggi akademik ataupun vokasi.
Dari jumlah tersebut tiga alokasi terbesar yaitu untuk KIP Kuliah sebesar Rp13,99 triliun, revitalisasi sarana prasarana PTN Rp7,79 triliun, serta layanan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat Rp6,32 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
- Pengaruh Dukungan Anies Vs Dukungan Jokowi di Pilkada Jakarta 2024, Siapa Kuat?
- Yusril Bantah Mary Jane Bebas, Hanya Masa Hukuman Dipindah ke Filipina
- ASN Diusulkan Pindah ke IKN Mulai 2025
- Pelestarian Naskah Kuno, Perpusnas Sebut Baru 24 Persen
Advertisement
Undangan Memilih Pilkada Gunungkidul Didistribusikan ke 612.421 Warga
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tingkatkan SDM di Papua, Kemnaker Bakal Genjot Pelatihan Vokasi
- Pemerintahan Prabowo-Gibran Dinilai Mampu Mewujudkan Swasembada Energi
- Selama Agustus Oktober, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta Terbtkan Belasan Ribu Paspor
- Badan Geologi Kementerian ESDM Mendorong Seluruh Kawasan Bentang Karst di Indonesia Dilindungi
- KAI Angkut 344 Juta Penumpang Periode Januari-Oktober 2024
- Kemenpar Usulkan Tambahan Dana Rp2,2 Triliun di 2025, Ini Tujuannya
- Tiga Tol Akses ke IKN Dibuka Fungsional Mulai 2025, Belum Dikenakan Tarif
Advertisement
Advertisement