Advertisement
145 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Lampung

Advertisement
Harianjogja.com, LAMPUNG— Kasus suspek flu Singapura atau hand, foot, mouth disease di Provinsi Lampung ditemukan sebanyak 145 kasus. Jumlah tersebut tercatat sejak Januari hingga kini.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Edwin Rusli mengatakan penyakit flu Singapura atau hand, foot, mouth disease disebabkan oleh virus genus Enterovirus dan yang paling sering adalah Coxsackievirus serta Human Enterovirus 71 (HEV 71).
BACA JUGA: 70 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Jogja, Dinkes: Tidak Perlu Panik
"Kasus flu Singapura di Lampung total suspek atau terduga baru pada periode Januari hingga Mei ini sebanyak 145 kasus yang tersebar di 13 kabupaten dan kota," katanya dikutip Sabtu (18/5/2024).
Data suspek tersebut, katanya berasal dari kumpulan kasus dengan gejala klinis flu Singapura. Sedangkan untuk mengkonfirmasi secara pasti harus melakukan pemeriksaan laboratorium.
Dia menjelaskan dari 145 kasus suspek flu Singapura, kasus suspek terbanyak ada di Kota Bandarlampung dengan jumlah 46 kasus suspek, kemudian di Kabupaten Lampung Barat 32 kasus suspek, Kota Metro 20 kasus suspek, Kabupaten Tulang Bawang Barat 17 kasus suspek.
Kemudian 9 kasus suspek di Tanggamus, 5 kasus suspek di Tulang Bawang, 4 kasus suspek di Pringsewu, 3 kasus suspek di Pesawaran, 2 kasus suspek flu Singapura di Pesisir Barat, dan masing-masing 1 kasus suspek di Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Mesuji.
"Penyakit hand, foot, mouth disease sering ditemui di anak-anak, terutama pada usia di bawah 10 tahun. Namun, bisa juga terjadi pada remaja serta orang dewasa," ucap dia.
Menurut dia, gejala yang sering timbul umumnya ringan, sehingga dapat hilang dalam beberapa hari. Penyakit tersebut ditandai dengan adanya demam yang berlangsung 1-2 hari, kemudian muncul ruam pada kulit, dan benjolan di kaki, tangan, serta mukosa mulut.
Advertisement
BACA JUGA: Belum Ada Laporan Kasus, Dinkes Bantul Waspadai Flu Singapura
Selanjutnya penderita akan cenderung mengalami kurang nafsu makan, lesu, dan nyeri di tenggorokan. Dan ada beberapa kasus yang timbul luka di siku tangan, lutut dan lipatan paha.
"Penyakit ini bisa menyebar melalui cairan tubuh yang keluar saat bersin, dan batuk, lalu cairan dari luka melepuh, permukaan benda yang terkontaminasi dari feses pengidap," cakapnya.
Untuk mengantisipasi persebaran flu Singapura dengan mencukupi anak dengan makan sehat bergizi, menjaga pola hidup sehat dan bersih, melakukan desinfeksi secara rutin, mengajarkan anak tidak menyentuh mulut serta hidung ketika sudah menyentuh benda lain, dan menggunakan peralatan makan, mandi sendiri tidak bercampur dengan orang lain.
"Pertolongan pertama saat terkena penyakit ini dapat segera ke fasilitas pelayanan kesehatan, mengisolasi sementara penderita agar tidak menularkan ke anggota keluarga, menerapkan PHBS, tidak menggunakan alat rumah tangga bersamaan, dan sementara waktu menggunakan masker saat bersin dan batuk," ujar dia lagi.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Perpres 79/2025 Tak Hanya Mengatur Soal Kenaikan Gaji ASN
- Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Jaringan Internet Alami Gangguan
- Akreditasi SPPG Perlu Dilakukan untuk Cegah Keracunan
- Modus Korupsi di BPR Bank Jepara Artha, Bermula dari Kredit Macet
- Ledakan di Gaza Selatan, 4 Tentara Israel Dilaporkan Tewas
Advertisement

Dua Sepeda Motor Terlibat Kecelakaan di Jalan Wates Gamping
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Riza Chalid, Kejagung Kejar Aset hingga Perusahaan Afiliasi
- Digugat Tutut Soeharto ke PTUN Jakarta, Ini Kata Menkeu Purbaya
- Heboh Food Tray MBG Mengandung Minyak Babi, Begini Penjelasan RMI-NU
- Revisi Devisit APBN 2026 Disepakati Rp689,1 Triliun
- Dewan Pers: Wartawan Aman dari Jeratan UU ITE jika Patuh Kode Etik
- DPR Soroti Asesmen Awal Program Sekolah Rakyat Kemensos
- KPK Tahan 5 Tersangka Kasus Kredit Usaha BPR Bank Jepara Artha
Advertisement
Advertisement