Advertisement

Promo November

Letusan Gunung Ruang Berisiko Tsunami, Begini Kronologi Erupsinya

Redaksi
Kamis, 18 April 2024 - 19:37 WIB
Arief Junianto
Letusan Gunung Ruang Berisiko Tsunami, Begini Kronologi Erupsinya Letusan Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu (17/4/2024). - Antara - BNPB

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) membeberkan penyebab Gunung Ruang yang berisiko memicu terjadinya tsunami.

Erupsi yang terjadi di Gunung Ruang pada Senin (16/4/2024) menyebabkan kerusakan di sejumlah titik dan evakuasi warga yang berada di kawasan terdampak.

Advertisement

Ekskalasi gempa dimulai pada 9 April 2024 dan terjadi secara cepat. Imbas dari bencana erupsi tersebut, pemerintah menutup sejumlah kegiatan operasional yang terdampak abu vulkanik dari Gunung Ruang.

Sejumlah penerbangan dihentikan karena persebaran abu yang mencapai ke permukaan. Di sisi lain, PVMBG turut mengimbau kepada masyarakat sekitar Gunung Ruang untuk menjauhi radius wilayah yang ditetapkan sebagai area bahaya dan menggunakan masker guna menghindari paparan abu vulkanik pada sistem pernafasan.

“Ini memang aktivitasnya cukup dapat dikatakan mendadak dan cukup cepat,” kata Ketua Tim Kerja Gunung Api, Heruningtyas secara daring pada Konferensi Pers Kenaikan Status Gunung Ruang dari Siaga ke Awas, Kamis (18/4/2024).

Kronologi Detail Erupsi Gunung Ruang

9 April

Gempa tektonik terasa dengan magnitudo 6,4 di Gunung Ruang, daerah barat laut Pulau Doi, Maluku Utara.

14 April

Gempa tektonik kembali terasa dengan magnitudo 5,1 di Gunung Ruang daerah barat daya Pulau Doi, Maluku Utara.

11 -15 April

Terjadi peningkatan gempa vulkanik dalam (VTA) hingga 5-146 kali di Gunung Ruang. Status masih NORMAL.

16 April

Tepat jam 10.00 WITA, PVMBG menaikkan status dari Normal ke Waspada karena rentetan gempa vulkanik yang terjadi. Melalui ini, pihaknya mengeluarkan imbauan terhadap daerah bahaya dalam radius 2 kilometer dari kawah Gunung Ruang.

Saat itu, belum ada evakuasi, tetapi PVMBG sudah melakukan koordinasi dengan BPBD dan pemda setempat.

Pada pukul 13.37 WITA, erupsi pertama terjadi dan tampak kasat mata dengan intensitas lemah di kawah Gunung Ruang. Terjadi gunung meletus dengan munculnya asap putih dari kawah utama.

Pukul 16.00 WITA, erupsi mulai terjadi cukup intens. PVMBG mengubah status menjadi Siaga dan memperluas area bahaya dalam radius 4 kilometer dari kawah Gunung Ruang. Evakuasi warga mulai dilakukan di area Pulau Ruang.

Pukul 21.45 WITA, erupsi Gunung Ruang semakin membesar, kondisi Pulau Ruang sudah kosong karena seluruh masyarakatnya telah selesai dievakuasi.

BACA JUGA: Tertidur 22 Tahun Gunung Ruang Erupsi, Gempa hingga 944 Kali dalam Satu Hari

17 April

Erupsi Gunung Ruang terus-menerus terjadi dimulai dari pukul 01.08 WITA, 05.05 WITA, 18.00 WITA, hingga pukul 20.15 WITA.

Dalam erupsi tersebut, terjadi gempa disertai dengan gemuruh. Lalu pada pukul 20.39 WITA terjadi kerusakan di stasiun seismograf dan jaringan listrik padam.  

17 April

Pukul 21.00 WITA, PVMBG mengubah status Gunung Ruang menjadi AWAS. Adanya potensi tsunami jika material erupsi turun ke laut, tepatnya di bagian barat Pulau Tagulandang.

Selain itu, daerah bahaya diperluas kembali dalam radius 6 KM dari kawah aktif. Evakuasi masyarakat dilakukan untuk masyarakat di wilayah Pulau Tagulandang yang masuk ke dalam radius 6 kilometer.

Di sisi lain, terjadi hujan kerikil di Pulau Tagulandang yang merusak atap rumah warga di sana dan hujan pasir di area barat Pulau Tagulandang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Jadwal SIM Keliling Sleman Sabtu 23 November 2024

Jogja
| Sabtu, 23 November 2024, 00:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement