Advertisement

Pemerintah Inggris Siapkan Dana Rp2,3 Triliun untuk Melindungi Komunitas Muslim

Newswire
Selasa, 12 Maret 2024 - 17:57 WIB
Ujang Hasanudin
Pemerintah Inggris Siapkan Dana Rp2,3 Triliun untuk Melindungi Komunitas Muslim Masjid Bashir Ahmed di Southampton, Inggris. (ANTARA/Munawis Aziz - aa)

Advertisement

Harianjogja.com, BIRMINGHAM—Pemerintah Inggris pada Senin mengumumkan telah menyiapkan dana lebih dari 117 juta poundsterling (sekitar Rp2,32 triliun) untuk melindungi masjid, sekolah dan pusat komunitas Muslim di Inggris dari serangan kebencian selama empat tahun ke depan.

Langkah tersebut menyusul janji Perdana Menteri Rishi Sunak pada akhir Februari untuk menyediakan dana lebih dari 70 juta poundsterling (sekitar Rp1,39 triliun) untuk melindungi sekolah-sekolah Yahudi, sinagoge, dan fasilitas lain yang digunakan oleh komunitas Yahudi.

Advertisement

Pemerintah mengatakan dana tersebut dialokasikan untuk mencerminkan jumlah situs komunitas yang digunakan oleh masing-masing agama, di mana warga Muslim Inggris jumlahnya 14 kali lebih banyak di antara penduduk Inggris dan Wales dibandingkan dengan warga Yahudi Inggris.

Sunak dan partai Konservatif yang berkuasa mendapat kecaman keras karena dianggap telah memungkinkan Islamofobia meningkat di Inggris.

Insiden Islamofobia meningkat lebih dari tiga kali lipat sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, menurut Tell MAMA, sebuah organisasi yang memantau sentimen dan pelecehan anti-Muslim di Inggris.

BACA JUGA: Daftar Negara dengan Penduduk Muslim Terbanyak di Dunia

Saat berbicara tentang paket pendanaan baru tersebut, Menteri Dalam Negeri James Cleverly mengatakan: "Kebencian Anti-Muslim sama sekali tidak memiliki tempat di dalam masyarakat kita."

"Kami tidak akan membiarkan peristiwa di Timur Tengah digunakan sebagai alasan untuk membenarkan pelecehan terhadap warga Muslim Inggris."

Tell MAMA mengatakan peningkatan serangan anti-Muslim disebabkan oleh berbagai pernyataan sayap kanan dalam lima bulan terakhir, terutama setelah serangan dari mantan Menteri Dalam Negeri Suella Braverman terhadap pengunjuk rasa pro-Palestina yang menuntut gencatan senjata di Gaza.

Dia menggambarkannya sebagai "demonstrasi kebencian" anti-Semit.

Antisemitisme adalah permusuhan, prasangka, atau diskriminasi terhadap orang Yahudi. Sentimen ini merupakan salah satu bentuk rasisme, dan orang yang memendamnya disebut antisemit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Belasan Orang Suspect Radang Otak di Bantul sejak 2015, Dinkes Bantul Gencarkan Imunisasi JE

Bantul
| Kamis, 03 Oktober 2024, 18:27 WIB

Advertisement

alt

Ketinggian Puncak Gunung Everest Bertambah, Ini Penjelasannya

Wisata
| Selasa, 01 Oktober 2024, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement