Advertisement
Pemerintah Inggris Siapkan Dana Rp2,3 Triliun untuk Melindungi Komunitas Muslim
Advertisement
Harianjogja.com, BIRMINGHAM—Pemerintah Inggris pada Senin mengumumkan telah menyiapkan dana lebih dari 117 juta poundsterling (sekitar Rp2,32 triliun) untuk melindungi masjid, sekolah dan pusat komunitas Muslim di Inggris dari serangan kebencian selama empat tahun ke depan.
Langkah tersebut menyusul janji Perdana Menteri Rishi Sunak pada akhir Februari untuk menyediakan dana lebih dari 70 juta poundsterling (sekitar Rp1,39 triliun) untuk melindungi sekolah-sekolah Yahudi, sinagoge, dan fasilitas lain yang digunakan oleh komunitas Yahudi.
Advertisement
Pemerintah mengatakan dana tersebut dialokasikan untuk mencerminkan jumlah situs komunitas yang digunakan oleh masing-masing agama, di mana warga Muslim Inggris jumlahnya 14 kali lebih banyak di antara penduduk Inggris dan Wales dibandingkan dengan warga Yahudi Inggris.
Sunak dan partai Konservatif yang berkuasa mendapat kecaman keras karena dianggap telah memungkinkan Islamofobia meningkat di Inggris.
Insiden Islamofobia meningkat lebih dari tiga kali lipat sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, menurut Tell MAMA, sebuah organisasi yang memantau sentimen dan pelecehan anti-Muslim di Inggris.
BACA JUGA:Â Daftar Negara dengan Penduduk Muslim Terbanyak di Dunia
Saat berbicara tentang paket pendanaan baru tersebut, Menteri Dalam Negeri James Cleverly mengatakan: "Kebencian Anti-Muslim sama sekali tidak memiliki tempat di dalam masyarakat kita."
"Kami tidak akan membiarkan peristiwa di Timur Tengah digunakan sebagai alasan untuk membenarkan pelecehan terhadap warga Muslim Inggris."
Tell MAMA mengatakan peningkatan serangan anti-Muslim disebabkan oleh berbagai pernyataan sayap kanan dalam lima bulan terakhir, terutama setelah serangan dari mantan Menteri Dalam Negeri Suella Braverman terhadap pengunjuk rasa pro-Palestina yang menuntut gencatan senjata di Gaza.
Dia menggambarkannya sebagai "demonstrasi kebencian" anti-Semit.
Antisemitisme adalah permusuhan, prasangka, atau diskriminasi terhadap orang Yahudi. Sentimen ini merupakan salah satu bentuk rasisme, dan orang yang memendamnya disebut antisemit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Golkar Targetkan Kemenangan Pilkada 2024 di Atas 70%
- Mayat Perempuan Ditemukan di Dalam Koper dengan Kondisi Penuh Luka di Cikarang
- Pascaputusan MK dan Penetapan KPU, Mungkin Akan Ada Susunan Koalisi Baru Prabowo-Gibran
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
Advertisement
Joko Pinurbo Meninggal, Kemendikbudristek: Penyair Legendaris Tuai Beragam Penghargaan
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadi Markas Pungli Pegawai KPK, 2 Rutan Ditutup
- KPK Tetapkan 2 Tersangka baru Korupdi Proyek Fiktif PT Amarta Karya
- 1.119 WNI Berhasil Dipulangkan ke Tanah Air dari Zona Konflik hingga Bencana Alam
- Pembangunan Rusun ASN di IKN Capai 40 Persen
- Pemerintah Terbitkan Aturan Turunan Terkait Tindak Pidana Kekerasan Seksual
- Pembangunan Jalan Sumbu Kebangsaan IKN Capai 80 Persen
- Predksi BMKG: Seluruh Wilayah Indonesia Hujan Lebat Hari Ini
Advertisement
Advertisement