Pemerintah Dukung PLN Jadi Pionir Olah Hidrogen Hijau Jadi Energi Alternatif
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah mendukung PT PLN (Persero) menjadi pionir dalam mengembangkan produksi hidrogen sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan. Upaya ini menyusul peresmian 21 green hydrogen plant (GHP) milik PLN di seluruh Indonesia pada Senin (20/11/2023).
PT Pemerintah mendukung langkah PT PLN (Persero) untuk terus mengembangkan produksi hidrogen sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan, menyusul peresmian 21 green hydrogen plant (GHP) milik PLN di seluruh Indonesia pada Senin (20/11).
Advertisement
Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Andriah Feby Misna mengatakan pemerintah siap dan terus mendukung langkah PLN menjadi pionir untuk mengolah hidrogen hijau menjadi energi alternatif untuk bahan bakar.
Saat ini, pemerintah tengah mematangkan regulasi khusus terkait hidrogen menjadi bahan bakar alternatif.
"Terkait dengan regulasi untuk hidrogen, sudah dicantumkan. Meskipun sudah sangat spesifik, namun belum ada pengaturan yang khusus tetapi dengan apa yang sudah dilakukan PLN kemudian BRIN, kami juga akan merumuskan lebih lanjut terkait hidrogen ini," ungkap Feby.
Baca Juga: Teknologi Hidrogen Jadi Energi Andalan di Masa Depan
Menurut dia, bisnis hidrogen hijau untuk kebutuhan energi memang sudah ada, tetapi penggunaannya sebagai bahan bakar perlu diatur oleh pemerintah. Ke depan, pemerintah akan merumuskan regulasi khusus untuk hidrogen sebagai bahan bakar.
"Dalam RUU Energi Baru dan Terbarukan kami juga sudah memasukkan hidrogen menjadi salah satu energi baru, jadi dalam waktu dekat kami bisa merumuskan regulasi ataupun peraturan pemerintah khusus tentang bisnis hidrogen sebagai bahan bakar," ujar Feby.
Baca Juga: 2024, Honda Andalkan CR-V Sebagai Kendaraan Hidrogen
Sementara itu, Periset Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Eniya Listiani Dewi mengapresiasi komitmen nyata dan kecepatan PLN dalam membangun ekosistem hidrogen hijau. Saat ini, kata dia, PLN telah menciptakan energi alternatif dalam bentuk green hydrogen yang termurah di antara negara lain.
Menurutnya, perlu ada akselerasi dalam peningkatan infrastruktur yang membutuhkan dukungan multi stakeholder dan negara global.
"Kita harus mendukung gerak cepatnya PLN untuk membuktikan ekosistemnya dan kita berfikir untuk bisa menghadirkan transportasi umum. Kami meyakini hidrogen sebagai bahan bakar alternatif bisa diterapkan di Indonesia karena kami sudah melakukan penelitiannya lebih dari 20 tahun," kata Eniya.
Peran Penting
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo meyakini Indonesia bisa mengambil peran penting dalam pengembangan hidrogen hijau sebagai bahan bakar alternatif. Saat ini, PLN telah membuat 21 GHP di seluruh unit pembangkitan PLN Group.
Total 21 GHP tersebut akan mampu memproduksi green hydrogen hampir 200 ton per tahun.
Produksi green hydrogen tersebut, sebanyak 75 ton per tahun digunakan untuk kebutuhan operasional pembangkit (cooling generator), sementara 124 ton lainnya bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, salah satunya untuk kendaraan.
"Dari produksi hidrogen hijau yang kami kembangkan, per tahun kami bisa memproduksi 124 ton hidrogen hijau yang bisa digunakan untuk bahan bakar kendaraan," ucap Darmawan.
Baca Juga: STTNAS Diskusikan Hidrogen Fuel Dan Renewable Energy Sebagai Energi Masa Depan
Dengan rata-rata konsumsi hidrogen kendaraan 0,8 kilogram per 100 kilometer maka 124 ton green hydrogen yang diproduksi bisa digunakan untuk 424 mobil per tahun yang bergerak 100 kilometer setiap harinya. Angka tersebut bisa menurunkan emisi karbon hingga 3,72 juta kilogram CO2 dan mengurangi impor BBM sebesar 1,55 juta liter per tahun dan mengganti energi impor menjadi energi dalam negeri.
Darmawan juga mengungkapkan PLN juga akan mengembangkan hydrogen refueling station untuk mendukung ekosistem kendaraan hidrogen yang ramah lingkungan sehingga dapat mengurangi emisi karbon secara masif.
"Ini merupakan wujud nyata dari kolaborasi PLN bersama pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM, karya inovasi untuk menjawab transisi energi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
- Pengaruh Dukungan Anies Vs Dukungan Jokowi di Pilkada Jakarta 2024, Siapa Kuat?
- Yusril Bantah Mary Jane Bebas, Hanya Masa Hukuman Dipindah ke Filipina
- ASN Diusulkan Pindah ke IKN Mulai 2025
- Pelestarian Naskah Kuno, Perpusnas Sebut Baru 24 Persen
Advertisement
Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 22 November 2024: DIY Hujan Ringan Siang hingga Malam
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Selama Agustus Oktober, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta Terbtkan Belasan Ribu Paspor
- Badan Geologi Kementerian ESDM Mendorong Seluruh Kawasan Bentang Karst di Indonesia Dilindungi
- KAI Angkut 344 Juta Penumpang Periode Januari-Oktober 2024
- Kemenpar Usulkan Tambahan Dana Rp2,2 Triliun di 2025, Ini Tujuannya
- Tiga Tol Akses ke IKN Dibuka Fungsional Mulai 2025, Belum Dikenakan Tarif
- Khawatir Muncul Serangan Udara, Italia Tutup Sementara Kedubesnya di Ukraina
- Korupsi Dana Bantuan Kesehatan, Eks Kepala Puskesmas di Purbalingga Dihukum 1 Tahun Penjara
Advertisement
Advertisement