Bank Bangkrut, LPS Cairkan Rp285,8 Miliar Klaim Simpanan Nasabah
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah membayarkan total Rp285,8 miliar pembayaran klaim penjaminan simpanan nasabah Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Karya Remaja Indramayu pada 1 November 2023.
Pembayaran tersebut dilakukan dalam tiga tahap yakni tahap pertama pada 19 September dan 21 September 2023 dengan nominal masing-masing Rp82,77 miliar dan Rp45,82 miliar. Kemudian tahap kedua pada 11 Oktober yakni Rp94,4 miliar serta Rp33,44 miliar pada 20 Oktober 2023.
Advertisement
BACA JUGA: Hasil Survei Populi Center, Gibran Mampu Naikkan Popularitas dan Elektabilitas Prabowo
Terakhir, tahap ketiga yakni pada 24 Oktober dengan jumlah Rp23,6 miliar serta Rp5,7 miliar pada 1 November. Total Rp285,8 miliar telah disetorkan kepada Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang ditunjuk menjadi bank pembayar untuk pencairan dana nasabah.
Direktur Eksekutif Klaim dan Resolusi Bank Suwandi mengungkapkan saat ini uang tersebut telah dicairkan kepada 6.493 rekening atau 26%. Adapun yang belum dicairkan mencapai 74% yakni 18.683 rekening.
“Saat ini progres pencairannya 26% yang belum cair 74% [rekening],” kata Suwandi dalam Media Gathering LPS, Kamis (9/11/2023).
Sementara itu dari sisi nominal yang telah dicairkan mencapai 86% dari total Rp285,8 miliar yakni Rp245,71 miliar. Suwandi menyebutkan masih ada sekitar 14% atau Rp40,17 miliar uang yang masih berada di BRI. Dia pun mengingatkan nasabah terkait dengan tenggat waktu pengambilan klaim.
"Uang masih di sana [BRI] karena nasabah belum ngambil. Jangka paling lama itu lima tahun setelah lima tahun kadaluarsa. Mereka tidak berhak lagi mendapatkan pembayaran dari LPS,” ungkapnya.
BACA JUGA: KPK: Wamenkumham Eddy Hiariej Tersangka Kasus Suap
Suwandi mengatakan pencairan dana tersebut terhubung dengan database LPS, sehingga pihaknya bisa memantau nasabah mana yang telah mencairkan dananya. BPR Karya Remaja Indramayu telah dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 12 September 2023.
Setelah izin usaha dicabut, LPS kemudian mengambil alih dan menjalankan segala hak dan wewenang pemegang saham, termasuk hak dan wewenang RUPS bank. LPS lalu membentuk tim likuidasi yang melaksanakan proses likuidasi BPR KRI dan menyelesaikan hal-hal yang berkaitan dengan pembubaran badan hukum. Pengawasan pelaksanaan likuidasi BPR KRI dilakukan oleh LPS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Puluhan Petani Tanaman Landscape di Sleman Dukung Harda-Danang di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Presiden Prabowo dan PM Inggris Sepakat Dukung Gencatan Senjata di Gaza
- RUU Tax Amnesty Tiba-tiba Masuk Prolegnas, Pengamat: Prioritas Saat Ini Justru RUU Perampasan Aset
- Bareskrim Polri Pulangkan DPO Judi Online Situs W88 dari Filipina
- KJRI Hamburg Jerman Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik
- Koperasi Diminta Bergerak Ikut Bantu Pelaku UMKM dan Perangi Rentenir
- Pembangunan Kesehatan di Indonesia Berkembang, Hanya Saja Masih Menghadapi Kesenjangan dengan Negara Maju
- Berani ke Italia, Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant Bisa Ditangkap
Advertisement
Advertisement