Advertisement

Ikan Duyung Berukuran 2 Meter Ditemukan Mati di Pinggir Jalan, Jadi Tontonan Warga

Andhika Anggoro Wening
Minggu, 21 Mei 2023 - 00:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Ikan Duyung Berukuran 2 Meter Ditemukan Mati di Pinggir Jalan, Jadi Tontonan Warga Warga Ambon Kaget, Dugong Berukuran 2 Meter Ditemukan Mati di Pinggir Jalan - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA— Penemuan bangkai seekor duyung atau dugong yang terdampar di kawasan pesisir pantai pasar, mengejutkan warga Kecamatan Baguala, Ambon, Maluku, Sabtu (20/5/2023).

"Kaget tadi waktu jalan-jalan lalu lihat bangkai duyung ini," ujar Mei, warga yang menemukan dugong, Sabtu.

Advertisement

Temuan mamalia laut sepanjang dua meter seberat 300 kilogram itupun menjadi pusat perhatian warga setempat maupun pengendara yang melintas.

BACA JUGA: Misteri Terpecahkan! Puluhan Tahun Disembah di Kuil Jepang, Mumi Putri Duyung Ini Ternyata Buatan

Tak sedikit dari warga langsung mengabadikan mamalia laut berukuran besar tersebut dengan menggunakan kamera ponsel.

Setelah selama satu jam jadi bahan tontonan, warga pun menghubungi pihak kepolisian setempat untuk mengevakuasi temuan bangkai duyung atau dugong tersebut.

Sementara itu warga lainnya, Robert mengatakan peristiwa tersebut baru pertama kalinya terjadi di pesisir pantai yang berbatasan langsung dengan jalanan utama itu.

"Sepertinya ikan ini terpisah dari kawanannya sampai bisa kesini, karena perairan disini jauh dari laut lepas," kata dia.

Pasalnya wilayah pantai pasar Minggu sendiri berada di dalam teluk Baguala yang berbatasan langsung dengan Pulau Haruku.

Sementara, Duyung atau dugong sendiri berpopulasi di lima negara atau wilayah yakni Australia, Bahrain, Papua Nugini, Qatar dan Uni Emirat Arab.

Informasi genetik tentang populasi duyung sebagian besar terbatas pada wilayah Australia. IUCN mencatat bahwa populasi duyung mulai menurun dan statusnya menjadi rentan pada tahun 2008.

BACA JUGA: KSSK Pantau Dampak Serangan Siber yang Dialami BSI (BRIS)

Habitat untuk duyung sendiri meliputi daerah pesisir dangkal sampai sedang dalam, perairan hangat (minimum 15-17 derajat selsius dengan termoregulasi perilaku).

Kemudian padang lamun yang mendukung spesies lamun tropis dan tropis, terutama spesies serat rendah. Duyung menunjukkan variabilitas yang besar dalam pola pergerakan dan migrasi, tergantung pada wilayah dan pengaruh suhu musiman atau curah hujan pada ekosistem.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Syawalan ke Ponpes dan Panti Asuhan, Pj. Bupati Kulonprogo Salurkan Bantuan

Kulonprogo
| Kamis, 18 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement