Advertisement
Fantastis! Menteri KKP Sebut Nilai Pasar Ikan Capai Rp2.400 Triliun

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Menteri Kelautan dan Perikanan RI Wahyu Sakti Trenggono menyatakan potensi perikanan di Indonesia sangat besar. Akan tetapi dari sisi produktivitas masih kalah dengan negara tetangga seperti Vietnam. Pasar ikan selama 2022 mencapai Rp2.400 triliun.
Ia mengatakan sektor pangan harus terus diperkuat karena sampai saat ini hanya mampu menyediakan stok selama 60 hari terutama untuk karbohidrat. Adapun protein dari ikan dan daging. Akan tetapi sayangnya untuk daging sampai saat ini masih impor, baik bibit maupun dagingnya.
Advertisement
BACA JUGA : Kulonprogo Gelontorkan Rp771 Juta untuk Sarpras Perikanan
Wahyu menilai Indonesia hanya memiliki kekuatan di perikanan dengan nilai pasar yang cukup fantastis setiap tahun. “Kita hanya punya kemampuan di ikan. Kebutuhan ikan kita setiap tahun terakhir 2022 itu sekitar 13 juta ton, dipenuhi laut 7 juta dan 6 juta ikan budidaya. Pasar ikan nilainya 160 miliar dolar AS [setara Rp2.400 triliun],” katanya dalam Raker Ditjen Perikanan Budidaya di Jogja yang disiarkan lewat Youtube, Senin (27/2/2203).
Wahyu menegaskan dengan tingginya potensi perikanan tersebut harus ditangkap dengan baik terutama untuk perikanan budidaya. Ia melihat perikanan budidaya yang saat ini berjalan masih dalam skala kecil, sangat berbeda dengan negara tetangga seperti Vietnam yang sudah merajai ekspor ke berbagai negara. Bahkan pakan untuk perikanan budidaya tercatat 90% masih mengimpor.
“Di Jogja paling kuat di budidaya Lele, ada yang sampai 40 ton, 50 ton, tetapi segitu saja. Vietnam itu baru merdeka, tetapi merajai ekspor Patin lebih hebat dari kita, mereka ekspor kemana-mana. Bagaimana kita bersama-sama mendorong perikanan budidaya ini ke depan,” ujarnya.
BACA JUGA : Bukan cuma soal Modal, Hal Ini Juga Jadi Biang Meruginya
Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Sosial Budaya dan Kemasyarakatan Etty Kumolowati menilai gemar makan ikan perlu terus ditingkatkan tak terkecuali di DIY. Mengingat saat ini konsumsi ikan di DIY tergolong rendah. Padahal dengan mengonsumsi ikan akan mendapatkan keuntungan tersendiri bagi konsumennya.
“Gemar makan ikan di DIY masih menjadi masalah karena konsumsi ikan di DIY masih rendah. Bahwa dengan budaya makan ikan kalau kita rupiahkan akan sangat banyak keuntungan yang kita dapatkan,” ujarnya.
Etty menegaskan berbagai program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan sejalan dengan upaya Pemda DIY dalam mengembangan sektor selatan. Sesuai dengan visi misi Gubernur DIY bahwa kelautan akan terus dikembangkan melalui berbagai program dan pengembangan fasilitas.
“Kami mendorong pengembangan kegiatan kelautan dengan infrastruktur dan fasilitas. Perlu ada dukungan masyarakat DIY khususnya memanfaatan potensi kelautan yang ada di DIY serta memiliki rasa handarbaeni bagi masyarakat DIY terhadap sumber daya kelautan dan perikanan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- Tunjangan Guru Non ASN pada RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Segini Besarannya
Advertisement

Satpol PP Bantul Kerahkan 100 Personel Bersihkan Sampah Liar di Ring Road Selatan
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Jawa Barat dan Riau Jadi Pilot Project Zero ODOL
- Pegadaian Edukasi Pegawai Istana Kepresidenan soal Investasi Emas
- Kemensos Sebut 66 Sekolah Rakyat Siap Berdiri Tahun Ini
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- PPATK Sebut Perputaran Dana Judi Online Bisa Tembus Rp150,36 Triliun Selama 2025
- Akhirnya, Paus ke-267 Gereja Katolik Terpilih
- Profil Paus Leo XIV Asal Amerika Serikat
Advertisement