Advertisement
Harga Rumah di Korea Selatan Anjlok Terendah Sejak 2013

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Harga rumah di Korea Selatan tercatat mengalami penurunan terbesar hingga ke titik terendah sejak tahun 2013 atau dalam sembilan tahun terakhir ini.
Dilansir Bloomberg, Selasa (29/11/2022) penurunan tersebut diakibatkan adanya siklus pengetatan 16 bulan oleh bank sentral sehingga membebani pasar properti, sekaligus menambah kekhawatiran kredit bagi pembuat kebijakan.
Advertisement
Menurut data dari Kookmin Bank, harga rumah secara nasional turun 0,32 persen pada November 2022 dari tahun sebelumnya. Sementara itu, harga rumah di Seoul turun 0,12 persen.
Adapun, penurunan mulai terjadi sejak munculnya sentimen pasar yang teredam yang dipicu oleh kenaikan suku bunga. Terakhir, Bank Sentral Korea Selatan menaikkan suku bunga 7-day reverse repo rate sebesar 25 basis poin menjadi 3,25 persen pada Kamis, (24/11/2022).
Kenaikan suku bunga menjadi sentimen negatif yang menjadi perhatian utama para pembuat kebijakan untuk mencegah tertahannya pertumbuhan di pasar perumahan. Pasalnya, properti merupakan pendorong utama kredit rumah tangga Korea yang mencapai rekor tertinggi.
Tak hanya di sektor properti, hal tersebut juga memberi kesulitan bagi perusahaan konstruksi. Untuk itu, baru-baru ini, Menteri Keuangan Choo Kyung-ho dan Gubernur Bank of Korea, Rhee Chang-yong, mengumumkan serangkaian langkah baru untuk mendukung pasar perumahan.
Mereka berusaha meredakan ketegangan kredit yang berlanjut. Apalagi, indikator ke depan menunjukkan koreksi pasar perumahan kemungkinan akan semakin dalam.
Survei Kookmin Bank juga memproyeksi harga properti nasional akan turun lebih jauh ke 59 yang menetapkan 100 sebagai garis pemisah antara optimisme dan pesimisme.
Bank of Korea diperkirakan akan menaikkan suku bunga utamanya setidaknya sekali lagi untuk mencoba menjinakkan tekanan inflasi. Sebelumnya, suku bunga Korsel telah meningkat sebesar 2,75 poin persentase sejak Agustus.
"Serangkaian kenaikan suku bunga berturut-turut membekukan sentimen pasar, sehingga hanya beberapa rumah yang dijual dengan harga lebih rendah dari yang ditransaksikan sebelumnya, telah terjual. Hal itu menyebabkan penurunan harga secara keseluruhan di pasar," kata salah seorang pejabat, dikutip dari The Korea Times.
Pasar perumahan nasional telah memasuki periode penurunan yang dimulai pada kuartal kedua tahun ini karena kegelisahan meningkat dengan kecepatan yang mengkhawatirkan akibat kenaikan suku bunga berturut-turut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- Tunjangan Guru Non ASN pada RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Segini Besarannya
Advertisement

Tak Perlu Syarat Berkeluarga, Warga Sleman Bisa Ikut Transmigrasi
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Kemensos Sebut 66 Sekolah Rakyat Siap Berdiri Tahun Ini
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- PPATK Sebut Perputaran Dana Judi Online Bisa Tembus Rp150,36 Triliun Selama 2025
- Akhirnya, Paus ke-267 Gereja Katolik Terpilih
- Profil Paus Leo XIV Asal Amerika Serikat
- Wamendes: Koprasi Merah Putih Jangan Mematikan Usaha di Desa yang Sudah Ada
- Polri Klaim Selesaikan 3.326 Kasus Premanisme dalam Operasi Serentak
Advertisement