Advertisement

Dokter Meninggal karena Covid-19 Bertambah 4 per November

Newswire
Kamis, 03 November 2022 - 14:07 WIB
Bhekti Suryani
Dokter Meninggal karena Covid-19 Bertambah 4 per November Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) melaporkan terjadi penambahan sedikitnya empat orang dokter yang wafat akibat infeksi COVID-19 berdasarkan informasi terbaru yang dihimpun per awal November 2022.

"Informasi ini sekaligus mengingatkan semua pihak, bahwa pandemi belum usai, upaya pembaruan informasi dan strategi penanganan COVID-19 harus jadi perhatian semua kalangan," kata Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi saat membuka Media Briefing terkait update kasus COVID-19 yang diikuti dalam jaringan Zoom di Jakarta, Kamis.

Advertisement

Ia mengatakan tambahan kasus tersebut sekaligus menambah daftar dokter yang wafat akibat COVID-19 di Indonesia menjadi 755 orang sejak pandemi melanda.

"Terakhir 751 dokter yang wafat di Maret 2022. Pembaruan data sampai bulan ini bertambah empat orang dan ini belum semuanya data masuk ke IDI," katanya.

BACA JUGA: Bukit Bintang Rawan Longsor, BPBD DIY Minta Langkah Strategis Pemkab

Menurut Adib, kasus kematian akibat COVID-19 di kalangan profesi tenaga medis masih menjadi perhatian serius IDI. "Kami akan terus perbarui informasi terkait sejawat dokter yang wafat karena COVID-19," katanya.

Adib mengapresiasi komitmen seluruh dokter dalam melayani masyarakat di tengah tantangan pandemi, hingga Indonesia berhasil keluar dari situasi gawat darurat kesehatan.

"Peran tenaga kesehatan perlu tetap diingat, karena peran mereka pula, kita mampu melampaui masa sulit," katanya.

Meski demikian, IDI mengingatkan masyarakat bahwa status pandemi COVID-19 belum dinyatakan berakhir hingga saat ini.

Menurut Adib, ada sejumlah upaya kunci yang didapat berdasarkan perjalanan pandemi sejak 2020. Salah satu yang terpenting adalah kolaborasi seluruh pihak dalam pengendalian penularan SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

"Perlu dukungan pemerintah, swasta, TNI-Polri, media massa dan masyarakat bersama profesi dokter sebagai garda terdepan sekaligus benteng terakhir penanganan pandemi. Ini hikmah yang perlu disorot," katanya.

Merujuk pada kasus pandemi, kata Adib, bisa diselesaikan jika ada kolaborasi yang kuat dari seluruh pihak. Pentahelix perlu terus dijalankan didukung komunitas organisasi profesi, masyarakat dan swasta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement