Hasil Riset: 60 Persen Penyakit Tak Menular Disebabkan Buruknya Kualitas Udara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Guru besar Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Prof Budi Haryanto mengatakan 60 persen penyakit tidak menular (PTM) seperti serangan jantung dan kanker disebabkan oleh pencemaran udara.
“Data dari publikasi ilmiah daring Our World, jumlah kematian terbanyak di dunia seperti jantung, kanker dan penyakit pernapasan, itu kontribusi dari pencemaran udara,” ucapnya dalam seminar Lokakarya Hari Kesehatan Lingkungan Sedunia, yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (26/9/2022).
Menurut dia, penyebab kematian karena polusi udara adalah dari emisi kendaraan bermotor dan aktivitas manusia di luar ruangan.
“Ini sangat masuk akal karena kita setiap detik bernapas, kita tidak bisa memilih udara apa yang kita hirup ketika bernapas. Sehingga apa yang kita masukkan ke dalam paru-paru kita itu tidak bisa kita hindarkan. Sehingga timbul masalah kesehatan efek dari pencemaran udara,” ucapnya.
Ia memberikan contoh polusi udara yang ada yaitu karbon monoksida, ozon, sulfur, hidrogen dioksida, merkuri dan logam berat.
Akibat sering terpapar partikel tersebut bisa menyebabkan kematian dini, kanker paru, memperparah penyakit paru kronis dan kelahiran prematur bagi ibu hamil.
Budi menyampaikan dua cara pengendalian polusi udara yang bisa dilakukan yaitu menghilangkan sumber polusi dan memproteksi manusianya dari paparan partikel polusi.
BACA JUGA: ORI: Akal-akalan Penjualan Seragam, Sekolah di DIY Untung Rp10 Miliar
Advertisement
“Kalau sumbernya bisa mengurangi kendaraan bermotor dengan bensin ke kendaraan listrik, melakukan manajemen transportasi darat untuk mengurangi emisi, dan menambah jumlah stasiun pemantauan kualitas udara,” ucap Budi.
Ia menyarankan jika ingin berkegiatan di luar ruangan, luangkan waktu untuk melihat ramalan cuaca dan lihat tingkat polusi udaranya. Selain itu memakai masker ketika beraktivitas di wilayah polusi berat dan langsung mandi ketika pulang ke rumah.
“Hidup sehat juga bisa meningkatkan antioksidan supaya imun lebih kuat,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- RUU Tax Amnesty Tiba-tiba Masuk Prolegnas, Pengamat: Prioritas Saat Ini Justru RUU Perampasan Aset
- Bareskrim Polri Pulangkan DPO Judi Online Situs W88 dari Filipina
- KJRI Hamburg Jerman Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik
- Koperasi Diminta Bergerak Ikut Bantu Pelaku UMKM dan Perangi Rentenir
- Pembangunan Kesehatan di Indonesia Berkembang, Hanya Saja Masih Menghadapi Kesenjangan dengan Negara Maju
- Berani ke Italia, Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant Bisa Ditangkap
- Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
Advertisement
Advertisement