Advertisement

Viral Anak Lemas di Stroller, Begini Manfaat Ganja Bagi Pengobatan Medis

Nabila Dina Ayufajari
Senin, 27 Juni 2022 - 22:07 WIB
Galih Eko Kurniawan
Viral Anak Lemas di Stroller, Begini Manfaat Ganja Bagi Pengobatan Medis Tanaman ganja memiliki manfaat bagi penggunaan kesehatan di tenaga medis

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Pengguna media sosial sedang memperjuangkan penggunaan ganja untuk pengobatan. Viral, foto dan video seorang ibu berdiri di sebelah anaknya yang terbaring lemas di dalam stroller pada Minggu (26/6/2022).

Ibu yang diketahui bernama Santi, berdiri sambil memegang poster yang bertuliskan, “Tolong, anakku butuh ganja medis.”

Advertisement

Ternyata, anak yang berada di sebelah ibu tersebut diketahui sedang mengidap Cerebral Palsy. Penyakit Cerebral Palsy adalah kondisi penyakit yang menyebabkan gangguan pada otot, gerak, dan koordinasi tubuh. 

Menurut kesaksian ibunya, kondisi tersebut sulit untuk diobati dan treatment yang paling efektif adalah dengan terapi minyak biji ganja atau CBD oil.

Namun, status hukum ganja di Indonesia masih ilegal. Artinya, ada payung hukum yang melarang konsumsi bahkan peredaran ganja. Legalisasi ganja di Indonesia masih dipertimbangkan hingga saat ini.

Lantas, apa sebenarnya kandungan ganja yang bisa dimanfaatkan untuk kesehatan? Melansir dari Medical News Today pada Senin (27/6/2022), ini penjelasan selengkapnya.

Mengenal Istilah Ganja

Ganja merupakan sebuah tanaman yang bagian daun kering, minyak biji, atau lainnya dimanfaatkan orang untuk rekreasi dan bahkan pengobatan. Ini dapat memiliki efek yang menyenangkan dan menenangkan gejala berbagai kondisi, seperti nyeri kronis.

Beberapa bahan dalam ganja bersifat psikoaktif (mengubah pikiran), tetapi tidak semuanya. Potensi dan keseimbangan bahan bervariasi, tergantung pada bagaimana produsen tumbuh dan memproses tanaman.

Apa Kandungan yang Terdapat di Ganja?

Ganja mengandung setidaknya 120 bahan aktif atau kanabinoid. Kandungan yang paling melimpah adalah cannabidiol (CBD) dan delta-9-tetrahydrocannabinol (THC).

Beberapa cannabinoid dapat memiliki efek euforia atau psikoaktif. Sementara itu, THC menghasilkan kedua efek tersebut. Sejauh ini, sebagian besar penelitian berfokus pada CBD dan THC, tetapi para ilmuwan juga melihat efek cannabinoid lainnya.

Pemanfaatan Ganja untuk Medis

Menurut National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine, ada bukti konklusif bahwa ganja atau cannabinoids dapat membantu mengelola sakit kronis pada orang dewasa; mual dan muntah akibat pengobatan kemoterapi; dan beberapa gejala multiple sclerosis (MS).

Adapun bukti moderat bahwa ganja dapat membantu masalah tidur yang berkaitan dengan sleep apnea, fibromyalgia, nyeri kronis, dan MS.

Pada 2018, Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) menyetujui Epidiolex, obat yang berasal dari ganja, untuk mengobati dua jenis epilepsi langka dan parah yang tidak merespon dengan baik terhadap perawatan lain. Epidiolex adalah bentuk CBD murni yang tidak mengandung THC.

Sementara itu, tiga obat yang mengandung zat sintetis dengan struktur yang mirip dengan THC telah mendapat persetujuan juga dari FDA. Marinol, Syndros, dan Cesamet adalah pilihan pengobatan untuk beberapa jenis anoreksia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Top 7 News Harianjogja.com Sabtu 20 April 2024: Normalisasi Tanjakan Clongop hingga Kuota CPNS

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement