Advertisement
Bank Indonesia Ungkap Ada Upaya Pembobolan dari Peretas Ransomware

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Bank Indonesia membenarkan mengenai adanya upaya peretasan berupa ransomware. Serangan siber tersebut terjadi pada Desember 2021. Bank Indonesia telah melakukan asesmen secara keseluruhan hingga ke kantor cabang.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan setelah terjadi serangan Bank Indonesia melakukan asesmen kepada ribuan karyawan di seluruh kantor cabang.
Advertisement
“Itu menyadarkan kami bahwa cyber crime itu nyata,” kata Erwin dalam konferensi virtual, Kamis (20/1/2022).
Erwin menambahkan Bank Indonesia telah melakukan pemulihan, audit dan mitigasi agar serangan tersebut tidak terulang dengan menjalankan protokol mitigasi gangguan teknologi informasi.
Beberapa mitigasi teknologi informasi yang dilakukan Bank Indonesia antara lain, menerapkan standar dan pedoman keamanan siber yang lebih ketat dan mengembangkan teknologi serta keamanan siber yang juga lebih kuat.
“Kami juga membangun kerja sama dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi insiden selanjutnya,” kata Erwin.
Dengan langkah-langkah tersebut, Bank Indonesia memastikan operasional Bank Indonesia tidak terganggu dan tetap terkendali, sehingga bisa mendukung kegiatan ekonomi.
“Ransomware telah terjadi, kami sudah mengantisipasi, kami sudah melakukan penanganan, kami sudah melakukan audit dan memastikan tidak ada gangguan apapun dari layanan yang diberikan Bank Indonesia,” kata Erwin.
Bank Indonesia juga terus melakukan pengujian kepada infrastruktur untuk memastikan sistem pembayaran secara aman.
Dark Tracer, platform intelijen dark web, menyebut bahwa Bank Indonesia telah menjadi korban peretasan geng ransomware bernama Conti.
Ransomware adalah salah satu serangan malware yang menggunakan metode enkripsi untuk menyimpan dan menyembunyikan informasi korban sebagai tahanan. Data baru akan dibuka setelah permintaan peretas dikabulkan oleh korban.
"[ALERT] Geng ransomware Conti telah mengumumkan "BANK OF INDONESIA" dalam daftar korbannya," tulis akun twitter @darktracer_int, Kamis (20/1/2022).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Aniaya Driver Ojek Online, Pria di Bantul Ditangkap Polisi
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Menkop Sebut KDMP Tumbuhkan Perekonomian Desa
- Jokowi Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke-74 untuk Presiden Prabowo
- Gennaro Gattuso Akan Mundur Jika Italia Gagal Lolos Piala Dunia 2026
- Aksi Antipemerintah di Peru Tewaskan Satu Orang dan 102 Luka-luka
- Mantan Dukuh Gandekan Resmi Ditahan, Terjerat Dugaan Pungli PTSL
- Cara Mencegah Batuk Pilek dan Pusing Saat saat Cuaca Panas
- iPhone 17 Series Resmi Dijual di Indonesia, Ini Speknya
Advertisement
Advertisement