Advertisement
Ganjar Ramaikan Festival Payung Indonesia, Geli Lihat Payung Bolong-Bolong
Ganjar Ramaikan Festival Payung Indonesia. - Ist.
Advertisement
Ratusan pengunjung Taman Balekambang Solo dikejutkan dengan kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Sabtu (4/12). Mereka yang sedang asyik berfoto ria dengan background payung berwarna-warni di acara Festiva Payung Indonesia langsung berlarian mendekati Ganjar.
Pengunjung yang didominasi oleh emak-emak itu begitu antusias ingin berfoto dengan Ganjar. Bahkan, ada beberapa diantara mereka yang sampai jatuh karena tersandung payung yang dipajang di taman itu. "Awas hati-hati, sabar bu, sabar," kata Ganjar.
Advertisement
Ganjar memang sengaja datang ke Solo untuk melihat event Festival Payung Indonesia. Di sana, ia berkeliling menyaksikan sejumlah payung dari berbagai daerah yang dipajang di sana.
Ganjar tak mampu menahan geli dan langsung tertawa, saat melihat banyak payung yang aneh di tempat itu. Ada payung rajut bolong-bolong, payung kulit domba, payung kulit kayu, bahkan ada juga payung janur yang terlihat seperti kerangka.
"Ini sih bukan payung namanya. Lha kalau hujan kan kebasahan. Masa iya kita pakai jas hujan, terus pakai payung ini," candanya disambut tawa para emak-emak yang hadir.
"Ini lagi, saya namakan ini payung durung dadhi (belum jadi). Lha iki durung rampung kok, ijeh kerangka (ini belum selesai dan masih berupa kerangka)," imbuh Ganjar memperlihatkan payung janur yang bentuknya aneh.
Emak-emak yang ada di sekitar Ganjar tak bisa menahan tawa saat Ganjar memakai payung-payung itu. Ada beberapa emak-emak yang berani memberi tahu Ganjar bahwa payung-payung itu bukan payung biasa, tapi lebih ke fashion.
"Ini fashion pak, ndak bisa kalau buat payungan pas hujan," celetuk salah satu emak-emak.
Ganjar sendiri mengatakan, Festival Payung Indonesia yang digelar di Taman Balekambang Solo itu sangat menarik. Banyak produk hasil kerajinan yang inspiratif dan menarik.
"Ini menarik sekali, cukup inspiratif dan banyak ibu-ibunya. Ternyata produk ibu-ibu yang membuat payung keren-keren. Ada dari kulit, rajut, bordir dan lainnya. Dan ternyata payung tidak hanya untuk pelindung kita dari panas dan hujan, tapi ada seni yang bisa ditampilkan dan menjadi bagian dari fashion," katanya.
Festival Payung Indonesia lanjut Ganjar menjadi bukti betapa kreatifnya masyarakat Indonesia. Dari satu payung saja, sudah ada sebegitu banyak produk yang dihasilkan, dengan bentuk yang keren, kreatif dan menarik.
"Mudah-mudahan ini jadi satu event yang bisa menumbuhkan pariwisata kita. Tapi tetap saya berpesan, protokol kesehatan harus tetap dijaga," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Festival Payung Indonesia, Heru Mataya mengatakan, event kali ini merupakan event yang ke delapan. Digelar di Taman Balekambang, festival kali ini menampilkan kreasi payung se Indonesia dari Aceh sampai Papua.
"Ada lebih dari 1000 payung dari seluruh Indonesia dengan ragam yang luar biasa. Selain pameran, acara ini juga ada workhsop pembuatan payung dan seni pertunjukan," katanya.
Heru menambahkan, payung merupakan salah satu pusaka budaya Indonesia. Oleh karena itu, ia berharap event itu bisa melestarikan dan mengembangkan payung-payung dari seluruh nusantara.
"Selain itu ini juga upaya kita untuk menumbuhkan ekonomi kreatif para perajin di seluruh Indonesia," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Buruh Sleman Nilai UMK 2026 Tak Layak, Tuntut KHL Rp4,6 Juta
Advertisement
Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting
Advertisement
Berita Populer
- Ke Bandara YIA Naik DAMRI, Ini Jadwal dan Tarif Terbaru
- Prakiraan Cuaca Jogja Hari Ini, Minggu 28 Desember 2025
- Lengkap! Ini Daftar Jalur Trans Jogja dan Tarif Terbaru
- Libur Nataru, Pergerakan Wisatawan DIY Capai 1,5 Juta
- Chelsea Tumbang di Kandang, Aston Villa Menang 2-1
- Daftar Pilihan Acara Perayaan Tahun Baru 2026 di Jogja
- Cara Mudah ke Pantai Parangtritis dan Baron dengan Bus Sinar Jaya
Advertisement
Advertisement



