Advertisement
Jelang Larangan Mudik, Polda Jateng Tambah Pos Penyekatan

Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG – Menjelang diberlakukannya larangan mudik Lebaran 2021, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Tengah (Jateng) menambah pos penyekatan untuk menghalau pemudik.
Jika semula hanya ada 14 lokasi yang tersebar di wilayah perbatasan, kini pos penyekatan ditambah menjadi 14 titik.
Advertisement
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jateng, Kombes Pol. Rudy Syafirudin, mengatakan 71 pos penyekatan ini termasuk yang ada atau tersebar di dalam kota. Dengan tambahan pos penyekatan ini, pihaknya pun berharap akan makin mempersulit akses kendaraan dari luar Jateng.
“Dengan adanya 71 pos penyekatan ini, kami akan memaksa setiap kendaraan pemudik yang masuk ke Jateng untuk putar balik ke daerah asalnya. Jika tidak mematuhi aturan, kami akan karantina sesuai instruksi Gubernur Jateng,” ujar Rudy, Selasa (4/5/2021).
Rudy menambahkan saat ini pihaknya juga telah melayankan protes ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim). Hal itu menyusul masih banyaknya bus dari Jatim yang masuk ke Jateng tanpa memenuhi aturan protokol kesehatan sesuai adendum SE Satgas Covid-19 No.13/2021.
Bus-bus itu banyak membawa penumpang yang masuk ke Jateng. Meski demikian, para penumpang tersebut tidak dilengkapi surat bebas Covid-19 atau surat keterangan negatif Covid-19 melalui tes rapid antigen.
“Ini kan tidak benar. Kami di Jateng sudah diperketat, enggak tahunya daerah lain longgar. Makanya, kita protes. Sudah kita layangkan protes ke dinas terkait di Jatim terkait banyaknya bus yang masuk ke wilayah kita,” terang Rudy.
Rudy mengatakan banyaknya bus dari Jatim yang masuk ke wilayah Jateng pada masa pengetatan atau menjelang larangan mudik itu terlihat di sejumlah terminal yang ada di wilayah perbatasan, seperti Wonogiri.
“Kemarin di Terminal Wonogiri terlalu banyak bus yang masuk tanpa menggunakan protokol kesehatan. Mohon buat rekan-rekan di daerah lain, tolong bus kalau mau berangkat dari terminal di cek dulu, protokol kesehatannya. Jangan sampai kereta dan bandara kita perketat, terminal atau bus malah bebas,” kata Rudy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
Advertisement

BPJS Kesehatan PBI Milik 6.600 Warga Kulonprogo Non-Aktif, Ini Penyebabnya
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Pusat Tulis Ulang Sejarah Nasional Indonesia, Progres Mencapai 80 Persen
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Sumbangan 10.000 Ton Beras dari Indonesia Tidak Bisa Masuk ke Gaza, Menlu Ungkap Penyebabnya
- Pakar Hukum Sebut Revisi UU Pemilu Wajib Memasukkan Putusan MK
- Suap ke Mbak Ita Demi Mendapat Proyek, Ketua Gapensi Semarang Dituntut 5 Tahun Penjara
- Kementerian Hukum Tegaskan Pembayaran Royalti Jadi Tanggung Jawab Penyelenggara Acara, Bukan Penyanyi
- Kementrans Berjanji Tuntaskan Penerbitan SHM 129.553 Bidang Lahan Transmigran
Advertisement
Advertisement