Advertisement
Hentikan Kasus Covid-19, Warga Thailand Dilarang Makan di Restoran

Advertisement
Harianjogja.com, THAILAND - Negara Thailand mengambil langkah tambahan untuk menghentikan wabah Covid-19, dengan memberlakukan aturan nasional berupa kewajiban memakai masker di tempat umum dan melarang warganya makan di restoran di Ibu Kota Bangkok.
"Ini bukan penguncian, bukan jam malam, tetapi kami meminta kerja sama Anda," kata juru bicara satuan tugas penanganan virus corona Thailan, Taweesin Wisanuyothin, dalam sebuah pengarahan, Kamis (29/4/2021).
Advertisement
Masker banyak dipakai di Thailand tetapi perintah baru, untuk mewajibkan penggunaannya, keluar beberapa hari setelah Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha didenda 190 dolar AS (sekitar Rp2,7 juta) karena tidak memakai masker dalam sebuah pertemuan.
Taman, pusat olahraga, bioskop, bar, restoran, pusat penitipan anak, dan sekolah telah ditutup di Bangkok, yang dinilai sebagai pusat wabah.
Perjalanan yang tidak penting dari ibu kota Thailand tersebut juga tidak disarankan.
Transportasi umum masih beroperasi dan mal tetap buka, tetapi waktu operasionalnya dipersingkat.
Kementerian Keuangan Thailand pada Kamis memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi dan kedatangan wisatawan karena wabah tersebut.
Baca juga: Sedang Dikembangkan, Tes Covid-19 Berbasis Air Liur Hasilnya 20 Menit dan Bisa dari Rumah
Sebanyak 34.707 kasus virus corona dan 94 kematian telah dilaporkan sepanjang bulan April, sehingga total infeksi menjadi 63.570 kasus, dengan 188 kematian.
Wabah itu termasuk varian B.1.1.7 yang sangat mudah ditularkan, dan disebut sebagai penyebab penularan di banyak negara.
Thailand belum memulai upaya imunisasi massal, tetapi telah meningkatkan upaya untuk mengamankan pasokan guna menambah hingga 2,5 juta dosis vaksin yang telah diterima dari Sinovac Biotech dan 61 juta suntikan vaksin AstraZeneca yang diproduksi di dalam negeri.
Pemerintah juga membidik vaksin COVID-19 Sinopharm, Moderna, Bharat Biotech India, dan Johnson and Johnson dengan tujuan menginokulasi 70 persen populasi Thailand, ujar Taweesin.
Negara itu sedang dalam pembicaraan untuk membeli vaksin Pfizer dan Sputnik V Rusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

Hingga Mei 2025, Pemerintah Salurkan Duit Ratusan Miliar Bantuan Sosial di DIY
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
- Kemenag Siapkan Regulasi Terkait Tata Kelola Rumah Doa
- Api Melahap RS Hermina Jakarta, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran
- KPK Panggil Pihak Swasta Terkait Suap Pengadaan Barang di MPR RI
- Pembubaran Kegiatan Ibadah dan Perusakan Rumah Retret di Sukabumi, Kemenag Siapkan Regulasi Rumah Doa
- Pemkab Bantul Siapkan Siswa Cadangan Sekolah Rakyat
Advertisement
Advertisement