Advertisement
Pemerintah Indonesia Terlalu Liberal, Efeknya UMKM Kalah Bersaing

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menilai berbagai perjanjian yang dilakukan pemerintah mulai dari Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) hingga perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreement/FTA ditambah pasar digital melalui e-commerce membuat mereka kalah bersaing.
Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun mengatakan bahwa Indonesia yang terlalu liberal sehingga berdampak pada produk-produk dalam negeri didominasi impor. Di sisi lain, pemerintah dianggapnya minim persiapan.
Advertisement
“Ternyata kan di negara lain ada entry barrier-nya [pembatasan impor]. Di kita tidak ada. Hanya di sisi pajak dinaikkan dan seterusnya,” katanya saat dihubungi, Rabu (17/3/2021).
Ikhsan menjelaskan bahwa itu membuat barang impor membanjiri Indonesia dengan harga murah dan kualitas baik. Akan tetapi itu tidak bisa dilakukan UMKM Indonesia karena ada entry barrier dan dukungan dari Negara minim.
Oleh karena itu, pemerintah perlu mengevaluasi kebijakan yang ada. Industri hulu harus disiapkan. Dengan begitu, bisa meningkatkan kualitas dan produk yang ditawarkan bisa bersaing.
“Presiden juga sudah bilang benci produk asing dan cintai produk dalam negeri. Makanya dievaluasi semua kebijakan yang tidak memihak, apalagi yang sangat liberal terhadap produk asing. Harganya murah, produknya bagus. Habislah kita,” jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta Kementerian Perdagangan mendukung program bangga produk buatan Indonesia dan menggaungkan benci produk luar negeri. Kepala Negara meminta kementerian tersebut mempunyai kebijakan strategis untuk mengembangkan produk nasional seperti mendukung program bangga buatan Indonesia.
Selain itu, Presiden meminta agar pusat perbelanjaan memberikan ruang bagi brand-brand lokal. Menurutnya, lokasi strategis mesti diberikan untuk brand dalam negeri. Sebaliknya brand asing ditempatkan pada wilayah tidak strategis.
“Ini harus mulai digeser. Mereka [brand luar negeri] digeser ke tempat yang tidak strategis. Tempat strategis yang baik diberikan ruang untuk brand-brand lokal,” katanya, Kamis (4/3/2021).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Jadwal KA Prameks Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
- Hamas Sambut Baik Rencana Gencatan Senjata dengan Israel
Advertisement
Advertisement