Advertisement
Indonesia Tetap Gunakan Vaksin AstraZeneca meski Negara Lain Menyetopnya
Juru bicara vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi. - Antara/Muhammad Zulfikar)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi memastikan Indonesia masih akan menggunakan vaksin produk AstraZeneca kendati sejumlah negara menangguhkan vaksinasi dengan produk tersebut.
Dia menjelaskan Indonesia tetap menggunakan produk tersebut lantaran sudah memiliki izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Advertisement
"Karena sudah ada izin EUA, jadi sudah ada izin untuk penggunaannya ya, iya [tetap akan digunakan]," ujarnya kepada JIBI, Jumat (12/3/2021).
Astrazeneca merupakan satu dari tujuh jenis vaksin yang ditetapkan bagi program vaksinasi Covid-19 oleh pemerintah. Enam jenis lainnya, seperti diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan HK.01.07/MENKES/12758/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 adalah vaksin yang diproduksi PT Biofarma (Persero), Sinopharm, Moderna, Pfizer Inc, Novavax, dan Sinovac.
Adapun, vaksin Astrazeneca telah tiba di Indonesia melalui jalur COVAX Facility yang merupakan program global yang juga dinisiasi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, pada Senin (8/3/2021), mengatakan Indonesia menerima pengiriman pertama vaksin AstraZeneca sebesar 1.113.600 vaksin jadi dengan total berat 4,1 ton dan terdiri dari 11.136 karton. Pasokan tersebut merupakan bagian awal dari seri pertama vaksin.
Pada seri pertama, Indonesia akan memperoleh 11.704.800 vaksin jadi. Pengiriman seri pertama ini akan dilakukan hingga Mei 2020 dan diharapkan akan diikuti dengan seri selanjutnya.
Vaksinasi Covid-19 dengan produk AstraZeneca telah ditangguhkan di sejumlah negara, terutama di Eropa dan teranyar Thailand. Langkah itu diambil lantaran adanya laporan pembekuan darah sebagai dampak vaksinasi.
Namun, otoritas kesehatan Filipina menegaskan bahwa pihaknya tidak melihat alasan untuk menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca di negara itu. Pemerintah negara itu juga menambahkan bahwa manfaat vaksin tersebut lebih besar daripada risikonya. Filipina sejauh ini telah menerima 525.600 dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca melalui fasilitas COVAX.
Dilansir Bloomberg, Jumat (12/3/2021), Kementerian Kesehatan Thailand mengatakan bahwa negaranya akan menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca Plc sampai ada kejelasan lebih lanjut dari penyelidikan kemungkinan pembekuan darah.
Perdana Menteri Prayuth Chan-Ocha dan beberapa anggota kabinetnya yang dijadwalkan untuk mendapatkan suntikan AstraZeneca pada hari ini. Namun, rencana itu terpaksa ditunda setelah ada penangguhan vaksin di beberapa negara Eropa, termasuk di Denmark, Italia dan Norwegia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kasus HIV di Kulonprogo Capai 221, Dinkes Bidik Nol di 2030
- Chelsea Singkirkan Cardiff 3-1, Lolos ke Semifinal Piala Liga
- Santiago Montiel Raih FIFA Puskas Award 2025
- Risiko Bencana Sleman Bertambah, Keracunan Pangan Disorot
- Disdikpora DIY Segera Isi Kekosongan 21 Kepala Sekolah
- Ousmane Dembele Raih The Best FIFA 2025
- PAD Parkir Bantul 2025 Lampaui Target, Capai Rp651 Juta
Advertisement
Advertisement





