Advertisement

Percepat Penanganan Pandemi, DPR Dukung Opsi Vaksinasi Mandiri

Setyo Aji Harjanto
Sabtu, 16 Januari 2021 - 13:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Percepat Penanganan Pandemi, DPR Dukung Opsi Vaksinasi Mandiri Petugas kesehatan mengikuti simulasi uji coba vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Kesrem Lhokseumawe, Aceh, Kamis (7/1/2021). ANTARA FOTO - Rahmad

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Guna mempercepat program vaksinasi nasional dan mempercepat upaya penanganan pandemi Covid-19, anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay menilai opsi vaksinasi mandiri Covid-19 bisa ditawarkan.

"Jumlah target sasaran kan 181,5 juta. Kalau semua ditangani pemerintah, ya bisa saja. Tetapi, itu butuh waktu yang tidak singkat. Apalagi, wilayah Indonesia berbentuk kepulauan dan untuk distribusi vaksinnya butuh waktu lama," ucap Saleh dalam dikutip dari laman resmi DPR RI Sabtu (16/1/2021).

Advertisement

Pesiden Joko Widodo, kata dia, bahkan sudah mendesak agar vaksinasi segera dituntaskan dalam 12 bulan dari 15 bulan yang direncanakan.

Baca juga: Baru 280 Nakes di Sleman yang Divaksin Covid-19

Saat ini pemerintah juga diburu waktu terutama dengan fenomena semakin naiknya orang yang terpapar Covid-19. Begitu juga dengan merebaknya varian baru virus Covid-19 di berbagai negara.

Menurut Saleh vaksinasi mandiri dapat dilakukan dengan sejumlah ketentuan yang harus dipenuhi.

Pertama, harus dipastikan keamanan dan mutu vaksinnya. Produsen vaksin juga harus jelas, untuk itu vaksin tersebut harus betul-betul di bawah pengawasan BPOM RI.

Kedua, pelaksanaannya harus melalui pendekatan kemanusiaan. Sedapat mungkin, harus dihindari muatan bisnis dan profit. Sebab, saat ini semua pihak sedang fokus menghadapi pandemi yang banyak menyisakan persoalan sosial ekonomi di masyarakat.

Baca juga: Bekas RS Patmasuri di Bantul Kini Jadi Selter Covid-19

Ketiga, vaksinasi mandiri dilakukan atas pengawasan Kemenkes dan dinkes-dinkes yang ada. Ini dimaksudkan agar mereka yang divaksin dapat termonitor dengan baik. Termasuk pengawasan pasca imunisasi. Dengan begitu, efek samping vaksinasi atau KIPI (jika ada) dapat diantisipasi sejak awal.

"Kita berharap, vaksinasi ini dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dengan begitu, kita dapat kembali memulihkan kondisi ekonomi kita yang sedang kesulitan seperti saat ini," tutup legislator Sumut II itu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup

Gunungkidul
| Sabtu, 12 Juli 2025, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism

Wisata
| Sabtu, 12 Juli 2025, 11:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement