Advertisement

Mafindo: Kalau Masyarakat Rukun, Hoaks Tidak Mudah Beredar

Newswire
Jum'at, 25 Desember 2020 - 22:37 WIB
Nina Atmasari
Mafindo: Kalau Masyarakat Rukun, Hoaks Tidak Mudah Beredar Foto ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Masyarakat yang rukun dan saling pengertian akan membuat berita bohong atau hoaks tidak akan mudah beredar. Hal itu diungkapkan Ketua Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo) Septiaji Eko Nugroho.

Septiaji Eko Nugroho berpendapat bahwa hoaks, misinformasi, dan disinformasi hanya akan tumbuh subur di tengah ketidakpercayaan, di tengah kecurigaan, dan di tengah ketidakrukunan.

"Kalau masyarakatnya rukun, saling pengertian maka secara umum hoaks itu juga tidak akan mudah beredar," kata Septiaji dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (25/12/2020).

Baca juga: Belum Ada Lonjakan Arus Kendaraan di Jalur Utama DIY

Advertisement

Di tengah masa pandemi COVID-19, kata Septiaji, media sosial harusnya diisi dengan konten yang menyejukkan, meneduhkan, dan mendamaikan.

Menurut dia, sangat fatal jika medsos justru digunakan untuk menyebar hoaks, provokasi, kebencian, dan memecah belah masyarakat.

Akan tetapi, pandemi yang sesungguhnya dihadapi bangsa ini adalah sebaran narasi yang dapat merusak persatuan melalui medsos.

Septiaji mengatakan bahwa media sosial adalah teknologi yang memungkinkan untuk mudah bersosialisasi dengan orang lain, dengan teman ataupun saudara.

Baca juga: Tantangan Wartawan untuk Menyampaikan Kebenaran Semakin Berat

Namun, lanjut dia, media sosial juga bisa membuat orang-orang menjadi berkelompok yang mengarah ke homogen.

"Maka, ketika sebuah kelompok menjadi sangat homogen, dia akan cenderung menjadi tidak toleran terhadap yang berbeda, baik itu suku, agama, maupun pilihan politik. Hal ini menjadi masalah ketika fanatisme itu menjadi tumbuh subur dalam kelompok-kelompok itu," tuturnya.

Oleh karena itu, menurut dia, jika ingin damai dalam bermedia sosial, tidak boleh fanatik, baik itu kepada tokoh politik maupun kepada siapa pun yang berpotensi membuat tidak toleran terhadap yang berbeda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal dan Tarif Bus DAMRI ke Bandara YIA Kulonprogo, Cek di Sini

Jogja
| Kamis, 02 Mei 2024, 04:47 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement