Advertisement
Dinilai Janggal, Tim Akhyar-Salman Tak Percaya Quick Count yang Menangkan Menantu Jokowi

Advertisement
Harianjogja.com, MEDAN--Tim Pemenangan Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi (AMAN) mengungkapkan kejanggalan dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di Kota Medan, 9 Desember lalu.
Wakil Ketua Tim Pemenangan AMAN Gelmok Samosir menduga info data lembaga survei yang dimaksud penuh kejanggalan. Indikasi itu terlihat dari selisih kemenangan paslon nomor urut 02 Bobby Nasution (menantu Jokowi) dengan Aulia Rachman atas paslon nomor urut 01 ditayangkan sejak awal terus bergerak menjauh hingga melewati 10 persen.
Advertisement
“Padahal, faktanya selisih keduanya sangat tipis dan belum diketahui pemenangnya," katanya di Medan, Ahad.
BACA JUGA : Sebelum Mencoblos Bobby Nasution Telepon
Pernyataan tersebut dikeluarkannya sebagai poin pertama atas pernyataan sikap tim pemenangan AMAN sehingga meminta semua pihak untuk tidak mempercayai hasil quick count (hitung cepat) yang disiarkan televisi nasional. Menurut dia, hal ini menggiring opini terhadap kemenangan paslon tertentu di Pilkada Medan.
Hingga kini, tim AMAN menunggu hasil resmi dalam rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan pada tanggal 15—17 Desember mendatang. Setelah itu, pihaknya mengeluarkan sikap atas hasil pengumuman tersebut.
Saat ini, kata dia, tim advokasi yang dibantu tim hukum serta sukarelawan menginventarisasi seluruh temuan akibat pelanggaran pilkada maupun kejahatan pilkada yang diduga dilakukan secara terstrukur, sistemik, dan masif melibatkan aparatur serta dugaan mobilisasi kepala lingkungan, dan organisasi kemasyarakatan pemuda dalam membagi-bagi beras atau sembako.
BACA JUGA : Quick Count Pilkada Medan 2020: Akhyar-Bobby Nasution
"Bahkan, diduga uang untuk memilih paslon tertentu," katanya mengungkapkan.
Ia mengaku bahwa pihaknya juga menemukan adanya indikasi kuat kesengajaan tidak disalurkannya surat undangan pemilih C6 sehingga banyak warga yang gagal dalam menggunakan hak pilihnya. Hal ini ditandai dengan rendahnya pemilih datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
Tim AMAN juga menjumpai keganjilan di sejumlah TPS yang dimenangi oleh paslon nomor urut 02 dengan jumlah kehadiran pemilih mencapai angka 100 persen, padahal rata-rata pemilih di Pilkada Medan cuma sekitar 40 persen.
"Kami membuka posko pengaduan pelanggaran kecurangan, bahkan dugaan kejahatan sepanjang sosialisasi hingga hari kampanye, baik berupa foto, rekaman video, maupun kesaksian siapa saja yang ingin berkontribusi menciptakan pilkada yang sehat dan bermartabat," kata Gelmok.
BACA JUGA : Tak Terduga! Golput Menang di TPS Bobby Nasution
KPU Kota Medan menetapkan paslon Akhyar Nasution-Salman Alfarisi yang didukung PKS dan Demokrat mendapat nomor urut 01, sedangkan Bobby Nasution-Aulia Rachman diusung PDIP, Gerindra, Golkar, NasDem, PAN, PPP, Hanura, dan PSI mendapat nomor urut 02.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
- Hamas Sambut Baik Rencana Gencatan Senjata dengan Israel
Advertisement
Advertisement