Advertisement

Rocky Gerung Sebut Istana Gagal Berpikir soal Gatot dan Habib Rizieq

Ika Fatma Ramadhansari
Jum'at, 13 November 2020 - 12:47 WIB
Budi Cahyana
Rocky Gerung Sebut Istana Gagal Berpikir soal Gatot dan Habib Rizieq Rocky Gerung memberikan kesaksian dalam sidang kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks dengan terdakwa Ratna Sarumpaet di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (23/4/2019). - Antara/Reno Esnir

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Akademisi Rocky Gerung mengatakan Istana banyak melakukan kegagalan berpikir. Menurut dia, itu terlihat dari pemberian tanda kehormatan Bintang Mahaputera kepada Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan pelarangan tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) bertema kepulangan pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. 

Pernyataan tersebut disampaikan Rocky pada platform YouTube-nya Rocky Gerung Official yang berjudul Gatot Nurmantyo dan Habib Rizieq Bikin Istana Tambah Bingung. 

Advertisement

"Ya, itu berarti rapat-rapat dari intelejen, koordinasi intern di Istana [Presiden] gagal semua kan, karena kejutan itu selalu datang dari publik," ungkap Rocky pada video diunggah Rabu (11/11/2020).

Saat membahas pemberian Tanda Kehormatan kepada Gatot, dia mengungkapkan momentum yang menentukan pentingnya penghargaan sudah hilang. Pasalnya, penyematan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera biasanya dilakukan pada periode Agustus, bukan November. Dia menilai pemberian tanda kehormatan kepada Gatot sebagai bentuk komunikasi politik pemerintah untuk oposisi. 

Menurutnya, pemerintah berupaya memecah kubu oposisi, yaitu antara Gatot dan Rizieq Shihab. Pemberian Bintang Mahaputera kepada Gatot, lanjutnya, ditargetkan untuk menggiring opini publik seperti saat pemberian tanda kehormatan kepada politisi Fahri Hamzah dan Fadli Zon pada Agustus 2020. 

"Jadi public opinion dipakai lagi untuk membelah oposisi itu. Kan tentu ada akal-akalan istana, dikasih sorotan satu ke Gatot satu ke Habib Rizieq supaya berebut kamera. Bagi publik, itu dua-duanya artinya sama di zoom-in zoom-out sama hasilnya, yaitu lakukan revolusi akhlak dan gerakan moral," ungkap Rocky.

Selain itu, Rocky juga berpikir bahwa pembatalan talkshow ILC yang bertemakan kepulangan Rizieq adalah upaya terakhir untuk membelah oposisi pemerintah saat ini. Namun, dia menilai hal itu usaha yang sia-sia.

Dia menambahkan kepulangan Rizieq Shihab yang disambut lautan orang di bandara Soekarno-Hattakian mengukuhkan bahwa petolan FPI itu masih fenomenal. Rocky kemudian mengungkap Istana gagal berpikir jika menganggap Gatot dan Rizieq tidak berguna.

"Jadi, gagal berfikir sebetulnya Istana kalau menganggap dua orang ini enggak ada gunanya. Buat apa ngomong begitu, publik akan menganggap karena ketakutan. Orang yang punya dosa selalu ingin menjadikan orang lain lebih berdosa dari dia. Padahal publik menganggap enggak mungkin dosa ini ditransfer, karena dosa ini adalah dosa struktural. Dosa yang betul-betul berakar pada arogansi," ucapnya. 

Konsultan media dan politik Hersubeno Arief yang hadir sebagai host dalam video ini menyebutkan strategi komunikasi politik Habib Rizieq lebih canggih dibanding pemerintah. 

"Ternyata Habib Rizieq lebih canggih strategi komunikasi politiknya, dia pulang 10 November, tepat pada Hari Pahlawan. Ini kan semua skenario Istana langsung batal dengan kepulangan Rizieq," ungkap Hersubeno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Korban Apartemen Malioboro City Bakal Bergabung dengan Ratusan Orang untuk Aksi Hari Buruh

Jogja
| Kamis, 25 April 2024, 11:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement