Advertisement
Toko Kelontong Mengeluh Tidak Laku, HNW Sarankan Bantuan Sembako Diganti Uang Tunai

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Di masa pandemi Covid-19, Pemerintah memberikan bantuan untuk warga miskin dan terdampak. Anggota Komisi VIII DPR RI Hidayat Nur Wahid mengapresiasi realisasi bantuan sosial (bansos) Kementerian Sosial dan mengharapkan agar penyalurannya dipercepat guna mendorong konsumsi dan mengantisipasi dampak resesi yang dinilai sudah dekat.
"Agar Kemensos semakin mempercepat penyaluran bansos tidak hanya dalam bentuk sembako, tapi diutamakan secara tunai agar roda ekonomi dapat berputar mengatasi resesi," kata Hidayat Nur Wahid dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (5/9/2020).
Advertisement
Baca juga: Dana KPR Rumah Subsidi Tembus Rp8,8 Triliun, Ini 10 Bank Penyalur Terbanyak
Menurut politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut, hal itu diperlukan untuk mendorong konsumsi masyarakat di kuartal III demi menghindarkan RI dari ancaman resesi dan dampak buruk yang bisa berkepanjangan.
Ia mengingatkan konsumsi masyarakat pada kuartal II-2020 terkontraksi 5,51 persen termasuk untuk pengeluaran harian seperti makanan dan minuman.
"Oleh karena itu dibutuhkan bantuan langsung tunai dari pemerintah untuk tingkatkan daya beli. Dengan catatan Kemensos harus terus memperbaiki akurasi data penerima bansos, serta laksanakan juga hasil evaluasi distribusi bantuan, agar tak terulang lagi masalahnya pada perode berikutnya," katanya.
Baca juga: Sektor Keuangan Diklaim Masih Kuat di Tengah Pandemi Covid-19
Hidayat menilai realisasi anggaran perlindungan sosial dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar 65 persen hingga 3 September 2020 sudah cukup bagus, namun harus terus didorong.
Menurut dia, Kemensos perlu untuk mengalihkan bantuan-bantuan sembako menjadi bantuan langsung tunai saja, karena bantuan sembako dinilai tidak akan terlalu efektif dalam mendorong daya beli sehingga tidak terjadi transaksi ekonomi di masyarakat.
"Sebagian penjual toko kelontong mengeluhkan tidak laku karena warga mempunyai stok sembako yang melimpah dari bantuan pemerintah yang didrop langsung dari para rekanan mereka dan diambil dari pusat grosir besar, yang terhubung dengan modal berputar di kota maupun impor dari luar Indonesia," katanya.
Untuk itu, ujar Hidayat, seharusnya bantuan diubah ke dalam bentuk tunai saja untuk meningkatkan aktivitas ekonomi di masyarakat lokal secara langsung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jelang Libur Waisak, 368.470 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Turunkan Paksa Atribut Bendera dan Spanduk Ormas
- Stok Beras Capai 3,6 Juta Ton, Pemerintah Akan Bangun 25 Ribu Gudang Darurat
- Kemenkopolkam: Berantas Premanisme Berkedok Ormas Lewat Penindakan Hukum
- Viral Pengamen Rusak Bus Primajasa, 1 Pelaku Diringkus dan 1 Orang Buron
- Sekjen PBB Sambut Positif Gencatan Senjata India-Pakistan
- Ratusan Preman Ditangkap dalam Operasi Serentak di Jawa Tengah
- 2.113 Jemaah Calon Haji Tiba di Madinah
Advertisement