Termasuk DIY, 7 Wilayah di Indonesia Laporkan Infeksi Ganda Corona & DBD Tingkat Tinggi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Kesehatan mengungkapkan tujuh wilayah yang melaporkan adanya infeksi ganda, yakni transmisi lokal Covid-19 dan juga kasus baru demam berdarah dengue (DBD) sebanyak 100 hingga 500 kasus per hari. DIY masuk dalam wilayah yang terserang infeksi ganda ini.
“Provinsi-provinsi dengan kasus Covid-19 tertinggi dan juga memiliki kasus DBD yang tinggi saat ini misalnya Jawa Barat, Lampung, NTT, Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY dan Sulawesi Selatan,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi dalam Konferensi Pers di BNPB, Jakarta, pada Senin (22/6/2020).
Advertisement
BACA JUGA: Ini Penyebab Gempa Senin Dini Hari Terasa Kuat di DIY
Nadia menuturkan angka kematian akibat DBD tersebut secara keseluruhan mencapai 346 kasus. Angka kematian tersebut, menurutnya, didominasi oleh ketujuh wilayah dengan kasus Covid-19 dan DBD yang tinggi itu.
“DBD ini angka kematiannya mencapai 346 dan gambarannya sama dengan provinsi-provinsi dengan kasus tertinggi tersebut,” ujarnya.
BACA JUGA: Gara-Gara Bakul Ikan, Satu Keluarga di Kulonprogo Terinfeksi Corona
Dengan demikian, dia menuturkan, ada kemungkinan terjadinya infeksi ganda akibat Covid-19 dan DBD di tengah masyarakat.
“Fenomena ini yang terjadi memungkinkan seseorang jika dia terinfeksi Covid-19 juga bisa terinfeksi DBD. DBD sampai saat ini belum ada obatnya dan vaksinnya juga belum efektif,” ujarnya.
Sebelumnya, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto bahwa hingga Maret 2020 ada 424 kabupaten dan kota di Indonesia yang melaporkan kasus DBD.
BACA JUGA: Berjejer Seenaknya di Jalan Saat Gowes, Pesepeda Jatuh & Tertabarak Motor di Bantul
Yuri menyampaikan hal itu dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi IX DPR RI dengan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dirjen Kesehatan Masyarakat, Dirjen Pelayanan Kesehatan, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, serta Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI secara virtual, Selasa (14/4/2020).
Menurut Yuri, ada 41.000 kasus DBD dengan 265 orang meninggal pada Maret 2020. Naik turunnya kasus DBD itu disebabkan faktor musim hujan dan musim kemarau seperti tahun 2020, partisipasi mayarakat dan logistik juga berkurang.
“DBD sekarang ini tidak tergantung pada hujan saja, namun pada musim kemarau ada peningkatan nyamuk,” ujar Yuri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Berada di Lokasi Terpencil, 9 Kelompok Masyarakat Ini Alami Isolasi Genetik
- JK Kembali Dilantik Jadi Ketua Umum PMI, Tegaskan Tidak Ada Dualisme Kepengurusan
- Update Kasus Perundungan Mahasiswi PPDS Undip Semarang, Polisi Belum Juga Tetapkan Tersangka
- Anggota DPR Dukung Usul Prabowo Tambah Jam Olahraga di Sekolah
- Diperiksa Sebagai Saksi terkait Kasus Judi Online, Budi Are:Berhenti Memfitnah dan Memframing
Advertisement
Jadwal SIM Keliling di Sleman Khusus Sabtu 21 Desember 2024, Cek di Sini
Advertisement
Targetkan Lebih dari 210 Ribu Pengunjung, InJourney Destinations Siapkan Beragam Pelayanan Selama Libur Nataru 2025
Advertisement
Berita Populer
- Kejagung Periksa Mantan Pejabat Kemenperin Terkait Dugaan Korupsi Impor Gula
- Mantan Pejabat Kemenperin Diperiksa Penyidik Kejagung terkait Kasus Tom Lembong
- Update Kasus Perundungan Mahasiswi PPDS Undip Semarang, Polisi Belum Juga Tetapkan Tersangka
- Jusuf Kalla Resmi jadi Ketua Umum PMI Empat Periode
- Pemeriksaan Mantan Menkominfo Budi Arie oleh Polri Didukung Anggota DPR
- KPK Tegaskan ASN dan Pejabat Negara Harus Menolak Gratifitikasi
- Dirjen Bea Cukai Askolani Dipanggil KPK Terkait dengan Perkara Mantan Bupati Kutai Kertanegara
Advertisement
Advertisement