Advertisement
Ini Tren Teknologi Startup setelah Pandemi Covid-19

Advertisement
Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang PS Brodjonegoro mengungkapkan ada sepuluh tren teknologi yang menjadi peluang baru bagi perusahan rintisan atau startup Indonesia di tengah kenormalan baru akibat pandemi Covid-19.
“Sepuluh tren teknologi ini tidak hanya akan terjadi selama masa darurat wabah Covid-19 namun diperkirakan menjadi masa depan baru atau new future bagi Indonesia dan dunia,” kata Bambang melalui keterangan resmi yang diterima JIBI/Bisnis, Jakarta, pada Sabtu (13/6/2020).
Advertisement
Bambang menerangkan sepuluh tren teknologi itu mencakup belanja daring, pembayaran digital, teleworking (work from home), telemedicine, tele-education and training, hiburan daring, rantai pasokan atau supply chain 4.0, 3D printing, robot dan drone, serta teknologi 5G dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Misalkan, dia mencontohkan, inovasi dalam bidang telemedicine yang sudah diaplikasikan adalah Robot Medical Assistant ITS - Airlangga (RAISA) yang dikembangkan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA).
"Salah satu temuan riset Covid-19 dari ITS, robot yang bisa mensubstitusi perawat, memberikan makan, memberikan obat, sampai mengecek infus itu bisa dilakukan oleh robot sehingga perawat tidak perlu terlalu sering bertemu pasien, karena sering bertemu pasien berarti eksposur terhadap Covid-19 juga semakin tinggi,” tuturnya.
Selain itu, dia juga mengatakan, belanja daring dan pembayaran digital mulai digemari oleh masyarakat dibanding model konvensional.
"Yang milenial pasti sudah seratus persen barangkali mengalihkan kegiatan belanjanya menuju e-commerce bahkan untuk ibu-ibu yang biasanya lebih senang mencari sendiri ke supermarket sekarang lebih senang kalau bisa pesan lewat supermarket online dan langsung diantar ke rumah. Ini berarti logistik sudah jalan,” ungkapnya.
Dengan demikian, dia meminta, angkatan muda terutama dari perguruan untuk tidak hanya melihat startup dalam lingkup bisnis berbasis online saja tetapi juga mulai melihat bidang-bidang lain yang sudah harus menerapkan teknologi terbaru.
Salah satunya, menurut dia, startup di bidang genome bernama Nusantics yang didukung oleh Kemenristek/BRIN serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Nusantics kini sudah berhasil merancang reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) test kit untuk deteksi Covid-19 yang akan diproduksi massal oleh PT Bio Farma.
Investor Startup sekaligus pendiri Indies Capital Pandu Patria Sjahrir mengatakan para pelaku usaha startup dapat memanfaatkan situasi tersebut. Pandu mencontohkan logistik, menurutnya ke depan akan menjadi tren bisnis startup adalah e-logistik.
Jenis startup itu juga relevan dengan kondisi pandemi saat ini. Selain itu masa pandemi juga menimbulkan permasalahan di bidang pendidikan dan kesehatan di masyarakat.
“Saya yakin startup yang bisa mengembangkan platform untuk mengatasi masalah kedua bidang itu akan bisa berkembang cepat,” tuturnya, dalam rilis yang diterima Bisnis, Selasa (9/6/2020).
Menurutnya, para investor pun banyak yang akan mendukung perusahaan rintisan dengan memberikan suntikan modal. Apalagi dari sisi pasar, startup ini memiliki segmentasi yang luas.
"Secara garis besar memang market-nya ini, potensinya sangat besar. Misalnya e-commerce, kan orang belanja masih 98% offline, online-nya masih 2 persen. Kalau kita bisa naik 10 persen saja, itu udah 5 kali lipat," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ketua Komisi VI DPR Tegur Trans7 soal Tayangan Kiai Lirboyo
- Ragunan Buka Sampai Malam, Penerangan dan Mobil Angkutan Ditambah
- Sejumlah Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Hari Ini
- Kata Menaker Yassierli soal Isu Bantuan Subsidi Upah Tahap Dua
- Polisi Sebut KKB Kembali Bakar Gedung Sekolah di Kiwirok
Advertisement

Tersangka Korupsi Bandwidth Sleman Tetap Terima Gaji, Bahkan Naik
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Sleman Terima 15.000 Bibit Kelapa Genjah Pandan Wangi dari Kementan
- 500 Mahasiswa UIN Pekalongan Diterjunkan KKN Ekoteologi dan Pertanahan
- Internet Tanpa Batas, Ini Keunggulan Paket XL PRIORITAS
- Impor BBM Swasta Masih Tahap Negosiasi, Kata Pertamina
- 500 Mahasiswa UIN Pekalongan Ikuti KKN Ekoteologi dan Pertanahan
- Suhu Udara Terasa Panas, Begini Penjelasan BMKG
- Kejagung Umumkan Mutasi 73 Pejabat Termasuk Kajati DIY
Advertisement
Advertisement