Advertisement

Sebut Corona seperti Istri, Mahfud MD Dikritik Aktivis Feminis! Disebut Tak Kompeten

Newswire
Rabu, 27 Mei 2020 - 20:37 WIB
Bhekti Suryani
Sebut Corona seperti Istri, Mahfud MD Dikritik Aktivis Feminis! Disebut Tak Kompeten Mahfud MD saat memberikan keterangan kepada wartawan, Selasa (4/6/2019).- Harian Jogja - Yogi Anugrah

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Aktivis feminis menilai Menkopolhukam Mahfud MD tak kompeten menangani pandemi Corona.

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD sempat menyampaikan meme yang diperolehnya soal Virus Corona atau Covid-19, yakni menyamakan virus tersebut dengan sosok istri yang sulit ditaklukan.

Advertisement

Merespons hal tersebut, Aktivis feminis Dea Safira menganggap yang dilakukan Mahfud menunjukkan tidak kompetennya menangani pandemi Covid-19 sampai harus menjadikan perempuan sebagai objek candaan.

Dea, yang juga penulis buku 'Membunuh Hantu-Hantu Patriarki', menilai adanya inkompetensi yang ditunjukkan Mahfud selaku pejabat negara di tengah problema pandemi Covid-19. Alih-alih menunjukkan kinerjanya sebagai perwakilan pemerintah, ia malah menyinggung perempuan yang bisa disamakan dengan Covid-19.

"Orang yang tidak kompeten cenderung mencari kambing hitam untuk disalahkan dan dijadikan bahan candaan. Daripada dengan serius menanggapi ini, mereka menggunakan perempuan sebagai bahan candaan," kata Dea saat dihubungi Suara.com, Rabu (27/5/2020).

Meme itu diperoleh Mahfud dari Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Isi dari meme itu ialah 'corona is like your wife. In easily you try to control it, then you realize that you can't. Than you learn to live with it'.

Dea mengatakan sosok istri di tengah pandemi Covid-19 mendapatkan beban ganda yang datang bertubi-tubi, baik yang hanya menjadi ibu rumah tangga ataupun yang juga menjadi wanita karir.

Bagi seorang istri yang menjadi pekerja karir, bebannya akan bertambah ketika bekerja dari rumah karena harus bertanggung jawab juga dengan kerjaan rumah tangganya. Baik istri yang bekerja sebagai ibu rumah tangga atau pegawai, ia ditambah beban dengan harus mengajarkan anaknya pelajaran sekolah.

"Komentar-komentar tersebut menurut saya menunjukkan bagaimana mereka menihilkan kerja perawatan yang dilakukan perempuan maupun tenaga medis di tengah pandemi," ujarnya.

"Melihat corona sebagai perempuan yang harus dikontrol, menunjukkan bahwa perempuan hanya dilihat sebagai objek bukan manusia mandiri yang punya agensinya sendiri," tambahnya.

Sebelumnya, Mahfud menyebut jika Virus Corona atau Covid-19 bak seorang istri yang tidak bisa ditaklukkan. Maka dengan begitu harus belajar bagaimana caranya hidup dengan kondisi tersebut.

Hal tersebut diperolehnya dari sebuah meme yang didapat dari Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Corona itu seperti istrimu, ketika kamu mau mengawini kamu berpikir kamu bisa menaklukan dia. Tapi sesudah menjadi istrimu, kamu tidak bisa menaklukkan istrimu," kata Mahfud saat mengisi acara Halal Bihalal Keluarga Besar Universitas Sebelas Maret secara virtual, Selasa (26/5/2020).

Pemerintah pun berupaya untuk mewujudkan meme tersebut dengan menerapkan kebijakan lain yakni menjalani kehidupan normal baru atau new normal. Kebijakan ini diambil setelah pemerintah sempat menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Stok Darah di DIY Menipis, PMI: Aktivitas Donor di Luar Belum Banyak

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement