Advertisement
Sudah 6 Dokter di Indonesia Meninggal Dunia karena Corona
Ilustrasi dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona untuk penelitian di Laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya di Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (6/2/2020). - ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengumumkan enam dokter yang meninggal dunia dalam upaya mengobati pasien terinfeksi virus corona atau Covid-19.
Jumlah ini dua kali lipat lebih banyak dari yang diumumkan oleh juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto.
Advertisement
“IDI berduka cita yang amat dalam atas berpulangnya sejawat-sejawat anggota IDI sebagai korban Pandemi Covid-19,” ulas akun twitter PB IDI, @PBIDI, Minggu (22/3/2020).
Dalam pengumuman atas nama Ketua Umum PB ID Daeng M. Faqih itu disebutkan para dokter yang terinfeksi dan meninggal karena virus corona yakni dr. Hadio Ali, SpS anggota IDI Cabang Jakarta Selatan. Selanjutnya dr. Djoko Judodjoko, Sp.B anggota IDI Cabang Kota Bogor.
Dokter yang juga menjadi korban pandemi corona yakni dr. Laurentius P. Sp.Kj, anggota IDI Cabang Jakarta Timur, dr. Adi Mirsaputra, Sp.THT anggota IDI Cabang Kota Bekasi dan dr. Ucok Martin, Sp.P anggota IDI Cabang Medan.
“Semoga apa-apa yang menjadi perjuangan para sejawat kita diterima oleh Allah SWT,” ujar Ketua PB IDI Daeng M. Faqih.
Adapun pada sore tadi, ungkapan belasungkawa atas meninggalnya sejumlah tenaga medis yang merawat pasien virus corona disampaikan oleh pemerintah. Juru bicara penanganan Covid-19 untuk Indonesia Achmad Yurianto menyampaikan rasa duka yang mendalam atas berpulangnya tenaga medis tersebut.
"Pemerintah menyatakan keprihatinan mendalam dan duka cita yang sedalam-dalamnya atas beberapa tenaga kesehatan yang terpaksa harus menjadi korban dari penyakit Covid-19," kata Yuri.
Dokter yang tercatat oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dilaporkan meninggal akibat Covid-19 yakni Hadio Ali Khazatsin, Djoko Judodjoko, dan Adi Mirsa Putra.
Meninggalnya dokter tersebut ada yang disebabkan karena terinfeksi virus corona dan ada juga yang mengalami kelelahan yang berat. Perjuangan tiga orang tersebut diapresiasi oleh pemerintah sebab telah mengabdi hingga akhir hidup kepada bangsa dan negara.
Adapun profil dokter yang telah gugur yakni Hadio Ali merupakan ahli saraf yang praktik di Rumah Sakit Premier Bintaro. Djoko Judodjoko merupakan spesialis bedah dan Adi Mirsa Putra yang merupakan spesialis telinga hidung tenggorokan (THT).
"Pemerintah bersedih untuk ini, dan kami menyampaikan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya. Yakinlah, kita berada dalam pengabdian yang benar, profesional dan kita berikan semuanya untuk kebaikan rakyat kita yang dicintai ini," jelas dia.
Yuri juga mengingatkan bagaimana pembatasan sosial harus dilakukan pada saat melakukan kegiatan sosial. Dia berharap hal itu bisa diimplementasikan di tengah masyarakat, sampai pada tahapan setiap komunitas mampu menjaga lingkungan.
"Saling mengawasi, mengingatkan dan kemudian saling membantu, karena pada hakikatnya inilah jati diri bangsa yang selalu bergotong royong, selalu memiliki tenggang rasa sosial, bersama-sama menghadapi Covid-19," terang Yuri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- DPP Kota Jogja Pastikan Daging Sapi Aman Jelang Libur Akhir Tahun
- Kejari Bantul Dalami Dugaan Penyelewengan APBKal Wonokromo
- 116 Santri Keracunan Makanan Katering, Polisi Turunkan INAFIS
- Dies Natalis ke-76, UGM Perkuat Riset dan Hilirisasi Berkelanjutan
- Perayaan Hari Ibu Soroti Tantangan dan Peran Strategis Perempuan
- Mencicipi Bakso Keju Lumer dan Bakso Jumbo Viral di Bantul
- Ahli Ungkap Risiko Demensia Bisa Dimulai Sejak Masa Kanak-Kanak
Advertisement
Advertisement




