Advertisement

Promo November

Kemendikbud: UN Tetap Dilaksanakan dengan Kehati-hatian

Newswire
Kamis, 12 Maret 2020 - 12:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Kemendikbud: UN Tetap Dilaksanakan dengan Kehati-hatian Ilustrasi Ujian Nasional SD

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tetap diselenggarakan di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19 namun dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian.

"Bagaimanapun proses pendidikan tetap berjalan, termasuk UN tetap diselenggarakan namun dengan ekstra kehati-hatian," ujar Pelaksana tugas Kepala Badan Penelitian Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Totok Suprayitno dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Advertisement

Pelaksanaan UN dengan menerapkan protokol kesehatan di satuan pendidikan berdasarkan Surat Edaran Menteri No.3/2020. Protokol kesehatan tersebut harus diterapkan di semua satuan pendidikan di Tanah Air.

Untuk pelaksanaan UN, lanjut Totok, ada beberapa hal yang spesifik seperti tidak boleh adanya kontak fisik seperti salaman, cium tangan, dan sebagainya.

Sebelum pelaksanaan UN, tangan harus dibersihkan dengan cara cuci tangan atau disediakan "hand sanitizer" (penyanitasi tangan). "Nantinya setiap sekolah didorong memiliki 'hand sanitizer'," tambah dia.

Totok juga meminta siswa yang sakit dengan gejala demam, pilek, batuk, dan sesak nafas tidak memaksakan diri untuk mengikuti UN. Peserta tersebut dapat mengikuti UN secara susulan. "Kami siap melayani sesuai dengan kebutuhan siswa. Apalagi dengan UNBK jauh lebih mudah," terang dia.

Untuk pelaksanaan UN yang masih berbasis kertas, siswa diharapkan tidak meminjamkan alat tulisnya kepada siswa yang lain.

Selain itu, pada setiap jeda UN maka petugas sekolah akan membersihkan ruangan termasuk peralatan yang digunakan dengan disenfektan.

"Jika ada siswa yang mengalami gejala COVID-19, diharapkan kepala sekolah segera meminta yang bersangkutan untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Jika terdapat kasus dalam jumlah besar, sekolah harus koordinasi dengan dinas pendidikan dan kesehatan," terang Totok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lestarikan Warisan Budaya Tak Benda, Kementerian Kebudayaan Gelar Indonesia ICH Festival di Jogja

Jogja
| Sabtu, 23 November 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement