Advertisement
Indonesia Nihil, WHO Ingatkan Tak Ada Negara yang Benar-Benar Bebas Ancaman Virus Corona

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Virus corona (Covid-19) kini yang awalnya muncul di China kini telah menyebar ke seluruh dunia. Semakin banyak negara mengonfirmasi bahwa wilayahnya menemukan kasus warga terpapar virus tersebut. Tentu saja, ini menjadi kekhawatiran masyarakat dunia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan tidak boleh ada negara melakukan kesalahan fatal dengan berasumsi akan terhindar dari virus corona setelah banyak negara mulai Iran hingga Australia berlomba untuk menahan penyebaran wabah itu secara cepat.
Advertisement
Dengan infeksi baru yang dilaporkan di seluruh dunia sekarang telah melebihi yang ada di daratan China, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan negara-negara kaya pun harus bersiap untuk sebuah kejutan.
"Tidak boleh ada negara yang beranggapan tidak akan mendapatkan kasus tersebut. Asumsi itu akan menjadi kesalahan fatal secara nyata," kata Tedros, Jumat (28/2/2020), seperti dikutip Channelnewsasia.com.
Tedros merujuk pada Italia, di mana pihak berwenang mengatakan tiga orang lagi telah meninggal sehingga membuat jumlah korban meninggal akibat wabah penyakit terburuk itu menjadi 17 orang di Eropa. Sedangkan, kasus yang dikonfirmasi naik menjadi 650 pasien.
Selain menimbun pasokan medis, sejumlah pemerintah telah memerintahkan sekolah tutup dan membatalkan pertemuan besar, termasuk acara olahraga.
Tujuannya untuk menghentikan penyebaran penyakit mirip flu yang menyebar dari pasar satwa liar ilegal di China tersebut.
Bahkan saat ini ada kekhawatiran khusus atas suatu kasus di Jepang setelah seorang wanita yang telah dinyatakan positif, terkena virus untuk kali kedua.
Tes positif kedua juga telah dilaporkan di China sehingga dapat disimpulkan bahwa tertular penyakit tidak memberikan kekebalan. Para ilmuwan memperingatkan masih banyak yang tidak diketahui tentang virus itu.
Theguardian.com melaporkan Shenzhen ditetapkan menjadi kota pertama di daratan China yang melarang makan anjing dan kucing, jika rancangan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah kota tersebut disetujui parlemen.
Kongres Rakyat Nasional China mengeluarkan perintah untuk melarang semua konsumsi daging hewan liar dan semakin membatasi perdagangan satwa liar secara nasional.
Langkah-langkah tersebut diharapkan akan diatur dalam undang-undang perlindungan satwa liar negara itu.
Larangan itu merupakan respons cepat terhadap wabah Covid-19, yang diduga berasal dari satwa liar yang dijual di sebuah pasar di Wuhan, Provinsi Hubei pada awal Desember 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Daftar Lengkap Menteri dan Wamen Baru di Kabinet Merah Putih Prabowo
- Reshuffle Kabinet Prabowo, Ini Daftar Menteri dan Pejabat Baru
- Farida Farichah, Aktivis NU Berusia 39 Tahun yang Jadi Wamenkop
Advertisement

Perolehan Medali di PORDA DIY Tak Terkejar, Sleman Kunci Juara Umum
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kementerian Raja Juli Peroleh Rp6,04 Triliun
- Menkeu Purbaya Ingatkan Anak Muda Jangan FOMO dengan Investasi
- Prediksi BMKG: Kota Besar Dilanda Hujan Hari Ini
- 2 Ruang Kelas Disiapkan untuk Sambut Wapres Gibran di Sentani
- 7 Tuntutan Demo Ojol Hari Ini, Hapus Multi Order hingga Copot Menhub
- Tiga Tersangka Korupsi Sritex Dilimpahkan ke Kejari Surakarta
- Kawal Demo Pengemudi Ojol, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan
Advertisement
Advertisement