Advertisement
InaHEA: Vaksin Tak Berlabel Halal Dibilang Haram, Giliran Rokok Disikat

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Sampai saat ini, vaksin berlogo halal masih sedikit.
Berbicara dalam diskusi panel Bisnis Indonesia di Graha CIMB Niaga pada Selasa (8/10/2019), Hasbullah Thabrany, Ketua Indonesian Health Economist Association (InaHEA) menggarisbawahi permasalahan vaksin non halal ini sempat menjadi isu yang besar di Aceh.
Advertisement
“Saya dengar di Aceh cakupannya sangat rendah karena takut vaksin haram. Hukum Islam itu tidak begitu, orang bilang haram karena vaksin tidak ada label halalnya, tapi rokok tidak ada logo halalnya disikat juga,” katanya.
Tirto Kusnadi dari Ketua Umum Gabungan Farmasi Indonesia menyebut saat ini memang hanya sedikit vaksin yang berlogo halal, salah satu di antaranya vaksin meningitis yang memang diperuntukkan bagi jemaah haji dan umrah yang ditetapkan regulasinya oleh pemerintah Arab Saudi.
“Terpaksa dikerjakan terutama untuk haji, karena yang namanya vaksin meningitis, (jemaah) haji kan harus. Karena itu ketentuan dari Saudi Arabia, kalau semua orang yang naik haji atau umroh harus divaksinasi meningitis. Sehingga, MUI juga minta bahwa vaksin meningitis yang dibeli Kemenkes harus memiliki sertifikat halal,” ujar Tirto.
Permasalahan terberatnya adalah banyak vaksin yang diperuntukkan bagi bayi dan balita yang tidak memiliki sertifikat halal, padahal vaksin tersebut diperlukan mengingat biaya yang dikeluarkan akan jauh lebih murah dibanding perawatan kesehatan tanpa vaksinasi.
“Jelas benar karena tidak divaksin biaya kesehatan untuk merawat anak itu jauh lebih besar. Cuma sekarang jadi masalah besar karena vaksin itu tidak ada sertifikat halal, belum bisa dapat sertifikat halal, ada yang tidak mungkin dapat sertifikat halal,” kata Tirto.
Karena itu, baik Hasbullah dan Tirto mengingatkan masyarakat untuk mengubah pola pikirnya mengenai isu halal dan non halal, karena efek vaksin sangat efektif mencegah penyakit menular.
“Padahal vaksin itu punya efek yang luar biasa positif. Mindset kita ini yang perlu kita perbaiki. Saya khawatir pemahaman ini akan merusak masa depan kita,” tutup Hasbullah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Ribu Warga Turki Turun ke Jalan, Tuntut Erdogan Mundur
- Hidup Jadi Tenang di 9 Negara yang Tak Punya Utang
- Menkeu Purbaya Jamin Bunga Ringan untuk Pinjaman Kopdes ke Himbara
- Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
Advertisement

Jembatan Pandansimo Dioperasikan Pertengahan September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Daftar 10 Negara yang Menolak Palestina Merdeka
- Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut Bus Rombongan Rumah Sakit Bina Sehat
- Polisi Peru Tangkap Komplotan Pembunuh Diplomat Indonesia Zetro Purba
- Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Dipanggil KPK Sebagai Saksi Kasus DJKA
- Hubungan Venezuela-AS Memanas, Ini Penyebabnya
- Bali Kembali Banjir, Kini Sampai ke Canggu
- Hari Ini Ada Demo, Polisi Kerahkan 4.562 Personel Amankan Jakarta
Advertisement
Advertisement