Advertisement
Mengenal Ma'ruf Amin lewat The Ma'ruf Amin Way

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Sekjen MUI Anwar Abbas dan Pakar Koperasi Sahala Panggabean kembali menghadirkannya dalam versi bahasa Inggris, The Ma’ruf Amin Way. Here Comes Indonesia : Asia’s New Tiger Economy, setelah sukses meluncurkan buku The Ma'ruf Amin Way edisi bahasa Indonesia yang diterbitkan pada Februari 2019,
Abbas mengatakan bahwa Indonesia yang kini tengah menjelma menjadi Macan Ekonomi Asia akan mendatangkan lebih banyak investor untuk membangun bisnis mereka. Apalagi dengan dukungan generasi milenial dan generasi Z serta pemanfaatan platform digital yang akan semakin memperkokoh kedudukan Indonesia di percaturan perekonomian dunia.
Advertisement
EditorChandra Saritua mengatakan, buku The Ma’ruf Amin Way , buku tersebut memiliki dasar analisis ekonomi yang tajam secara empiris tetapi ditulis dengan bahasa yang populer.
Keistimewaan lain dari buku tersebut adalah mengenai pemikiran dan perjalanan karir Ma’ruf Amin sebagai Ulama Besar yang sarat pengalaman dalam berbagai aspek kehidupan, baik sebagai pengajar, politisi, maupun di bidang perekonomian, sebagai anggota Komite Ahli Pengembangan Bank Syariah Bank Indonesia.
Menurutnya, Kyai Ma’ruf telah memberikan inspirasi untuk lebih memberdayakan perekonomian umat melalui ekonomi berbasis syariah dengan menggunakan platform digital demi mewujudkan ekonomi yang berdaulat dan berkeadilan.
“Dengan terpilihnya beliau sebagai Wakil Presiden, maka terbuka luas pula kesempatan untuk mewujudkan prinsip ekonomi keumatan yang terdiri dari empat landasan yakni kemitraan, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyarakatan dan perwakilan, serta ekonomi arus bawah,” ujar Chandra dalam rilisnya Sabtu (5/10/2019).
Lulusan MBA dari UCLA, Amerika itu mengatakan bahwa konsep “The Ma’ruf Amin Way” dapat diwujudkan melalui gerakan koperasi (cooperative movement), dengan model bisnis perusahaan “digital start up” berbasis koperasi yang mengutamakan kemaslahatan umat.
Dalam sambutannya sebagai Keynote Speaker, K.H. Ma'ruf Amin mengatakan bahwa pemerintahan saat ini sudah meletakkan dasar pembangunan yang kian mengangkat kelompok ekonomi bawah melalui pembangunan infrastruktur secara masif.
"Keberpihakan terhadap kelompok ekonomi kecil akan jadi fokus utama. Itu sebagai antitesa ekonomi yang condong kapitalistik. Kekayaan tidak boleh hanya beredar pada orang kaya saja tapi terdistribusi kepada seluruh komponen rakyat," ujar Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024 itu dalam peluncuran buku The Ma'ruf Amin Way di Westin Hotel, Jakarta, Kamis (3/10).
Ma'ruf melanjutkan keberpihakan kepada rakyat kecil bukan untuk mematikan pengusaha besar melainkan membangun kemitraan ekonomi kecil-menengah dan ekonomi atas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement