Advertisement
Ada Pejabat Daerah Tak Peduli Karhutla, BNPB Geram
Petugas gabungan memadamkan api yang membakar lahan di Desa Muara Baru, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Sabtu (10/8/2019). Berdasarkan pantauan satelit milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) terdapat 441 titik api yang terdeteksi di sejumlah wilayah yang ada di Indonesia. - ANTARA / Mushaful Imam
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Di balik kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla), ternyata masih ada pejabat daerah yang acuh untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan.
Hal ini diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo setelah menerima banyak keluhan dari lapangan, baik dari TNI maupun Polri yang sedang menangani karhutla.
"Saya tak menyinggung pejabat siapa. Tapi rata-rata pejabat atau pemimpin tingkat kabupaten dan kota," singgungnya di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (14/9/2019).
Bahkan, ketika menggelar rapat, para pejabat daerah yang harusnya ikut serta menangani karhutla di wilayahnya justru tidak pernah hadir. Padahal, 99% penyebab karhutla adalah ulah manusia.
Oleh karena itu, Doni berharap agar semua pihak terkait dan pejabat daerah khususnya, mulai dari bupati, wali kota, camat, RT/RW, dan tokoh terkait ikut serta menjaga agar karhutla tidak meluas dan segera reda.
"Kalau sinergitas kurang maksimal, kita juga akan kesulitan, energi yang kita keluarkan semakin besar," sebutnya.
BNPB menyebut kerugian ekonomi akibat karhutla mencapai US$16,1 miliar pada 2015. Kerugian besar diharapkan tidak kembali terjadi pada tahun ini dan menjadi ancaman permanen.
Doni mengungkapkan beberapa waktu lalu, BNPB menemukan kilang minyak milik PT Pertamina (Persero) di dekat lokasi karhutla di Desa Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Riau. Jika kolam tersebut terbakar, maka kerugian dan dampaknya akan sangat besar.
"Bisa bayangkan kalau aparat di lapangan mundur dari tempat itu, akan memberi kerugian yang besar bagi kita. Tidak mungkin kebakaran ini hanya ditangani oleh pemerintah pusat," tegasnya.
Advertisement
BNPB berharap para periset di lembaga pemerintah maupun swasta ikut turun tangan menangani karhutla lewat inovasi alat-alat ramah lingkungan yang terjangkau oleh masyarakat, sehingga masyarakat bisa membuka ladang dan kebun tanpa melakukan pembakaran lahan.
BACA JUGA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
- PBB Desak Israel Buka Akses Bantuan, Palestina Angkat Bicara
Advertisement
Bakmi Jawa, Apem Contong, dan Tradisi Nyumbang Jadi WBTB Gunungkidul
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
- BNPB Catat Jumlah Pengungsi Banjir Aceh Terus Menurun
- Pantai Parangtritis Menjadi Lokasi Edukasi Selancar bagi Pemula
- Tim Tenis Putri Indonesia Pertahankan Emas SEA Games 2025
- Kraton Jogja Dorong Konservator Masa Depan lewat Pawiyatan Konservasi
- Junta Myanmar Bantah Korban Sipil dalam Serangan RS Rakhine
- Fasilitas Kesehatan Terdampak Bencana Mulai Pulih Bertahap
Advertisement
Advertisement




