Advertisement
Aktivitas Gunung Api di Indonesia Meningkat Signifikan Selama Juli

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Aktivitas sejumlah gunung api di Indonesia meningkat di luar batas normal selama Juli 2019. Beberapa gunung api tersebut yaitu Tangkuban Parahu di Jawa Barat, Karangetang di Sulawesi Utara, Merapi di DIYdan Jawa Tengah serta Kerinci di Jambi dan Sumatra Barat.
Kepala Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Wilayah Timur, Devy Kamil Syahbana mengatakan aktivitas gunung api tersebut meningkat signifikan pada bulan dibandingkan dengan biasanya.
Advertisement
Aktivitas Gunung Tangkuban Parahu cenderung fluktuatif dan tidak stabil. Dia memperkirakan gunung ini masih berpotensi terjadi erupsi. "Adanya potensi bahaya berupa jatuhan tephra termasuk lontaran batu, hujan abu dan gas beracun," katanya di Graha BNPB, Rabu (31/7/2019).
Masyarakat diminta agar tidak mendekati kawah yang ada di puncak dalam radius 500 meter dari kawah aktif tersebut. Hingga kini PVMBG masih menetapkan gunung ini di level I atau normal.
Warga mengabadikan erupsi Gunung Tangkuban Parahu yang tampak dari Mekarwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (26/7/2019). Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu mencatat, Gunung Tangkuban Parahu mengalami erupsi dengan tinggi kolom kurang lebih 200 meter dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi lima menit 30 detik./Antara-Raisan Al Farisi
Sementara itu, Gunung Karangetan, Sulawesi Utara hingga kini berstatus Level III atau siaga. Menurutnya aktivitas kegempaan gunung ini cenderung meningkat dalam dua minggu terakhir. Diketahui aktifitasnya tak stabil. Karangetang juga masih berpotensi mengalami erupsi.
Masyarakat diminta menghindari gunung ini dari radius 2,5 kilometer dari pusat kawah utama dan kawah dua dan sektoral ke arag baratlaut - utara sejauh 4 kilometer yaitu wilayah antara Kali Batuere dan Kali Saboang. Antisipasi ini untuk menghindari adanya lontaran material seperti lava pijar, aliran atau guguran lava, awan panas guguran dan aliran lahar hujan.
Gunung Merapi juga sempat mengalami aktivitas signifikan bulan ini hingga berstatus Level 2 atau Waspada. Aktifitas kegempaan gunung ini masih didominasi dengan gempa guguran dan embusan. Awan panas juga masih terjadi di gunung ini.
Atas status tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan dalam radius 3 kilometer. Jika terjadi erupsi disertai hujan abu, warga sekitar diminta untuk menggunakan pelindung hidung, mulut dan pelindung mata serta mewaspadai aliran lahar.
Devi mengatakan terdapat 127 gunung api di Indonesia. Jumlah ini menjadikan RI sebagai negara dengan gunung terbanyak di dunia, erupsi paling banyak dan korban paling banyak di dunia. "Ada sekitar 4 juta masyarakat tinggal di daerah rawan bencana," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tersangka Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC Indra Utoyo Dipanggil KPK
- Menkop Nyatakan Satu Kopdes Merah Putih Bisa Gerakkan 15 Orang
- Ini Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan agar Dapat Diskon Iuran 50 Persen
- Cak Imin Ingin Rp200 Triliun Bisa Dinikmati UMKM
- Aturan dan Petunjuk Teknis Pelantikan PPPK Paruh Waktu
Advertisement

Jaga Tren Penurunan Angka Kemiskinan, Pemkab Sleman Genjot Program Terpadu
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kemenag dan Kemenkes Perkuat Program Pesantren Sehat
- Malaysia Serukan Negara Dunia Akhiri Hubungan dengan Israel
- 100 Ribu WNI di AS Belum Lapor ke Kedutaan
- Mahmoud Abbas Desak Internasional Bertanggungjawab Atas Kejahatan Israel
- Merespons Ancaman Tarif Trump, China: Ini Pemaksaan Ekonomi
- BNPB Ingatkan Banjir Bali Bisa Terulang
- DPR RI Desak Mendagri Tito Hentikan Efisiensi Dana Transfer ke Daerah
Advertisement
Advertisement