Advertisement
Penjara di Indonesia Diduga Masih Menjadi Tempat Penyiksaan dan Perlakuan Kejam

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-- Tempat penahanan orang bersalah di Indonesia diduga melakukan praktik kejam. Lima lembaga nonstruktural menduga masih ada bentuk-bentuk penyiksaan dan perlakuan kejam serta merendahkan martabat yang terjadi tempat-tempat penahanan di Indonesia.
"Berdasarkan pantauan pada 2011 hingga 2018, masih ada bentuk penyiksaan dan perlakuan kejam di tempat penahanan seperti kelebihan kapasitas di lembaga pemasyarakatan," kata Wakil Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Sandrayati Moniaga dalam jumpa pers bersama di Jakarta, Selasa (25/6/2019).
Advertisement
Selain Komnas HAM, lima lembaga nonstruktural yang melakukan pemantauan adalah Komisi Nasional Antikekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ombudsman Republik Indonesia, dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Selain kelebihan kapasitas, permasalahan lain yang terjadi di tempat-tempat penahanan adalah pelayanan kesehatan dalam lembaga pemasyarakatan yang rendah, keterbatasan alokasi anggaran bagi warga binaan, jumlah petugas dengan warga binaan yang tidak berimbang terpidana mati yang menjalani hukuman lebih dari 10 tahun, bahkan hingga 40 tahun, dan lain-lain.
"Bentuk-bentuk perlakuan tidak manusiawi dan merendahkan martabat juga dialami orang dengan gangguan jiwa dan penyandang disabilitas mental di panti-panti sosial dan rumah sakit jiwa," tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua KPAI Rita Pranawati mengatakan kekerasan juga masih banyak dialami anak di lembaga pelindungan khusus anak.
"Dalam survei pada 2018 di 15 provinsi, ada 26,8 persen anak binaan lembaga pelindungan khusus anak yang mengatakan pernah mengalami kekerasan. Bentuk kekerasan yang pernah dialami adalah kekerasan fisik 81,3 persen, kekerasan psikis 70 persen, dan kekerasan seksual 9,1 persen," katanya.
Rita mengatakan kekerasan tersebut dilakukan oleh sesama anak binaan yang kadang tidak diketahui pendamping petugas lembaga pelindungan khusus anak.
Salah satu permasalahan yang terjadi di lembaga pelindungan khusus anak adalah kelebihan kapasitas. Selain itu, ada juga masalah karena lembaga pelindungan anak bercampur dengan lembaga pemasyarakatan dewasa, ujarnya.
Wakil Ketua Komnas Perempuan Yuniyanti Chuzaifah mengatakan pihaknya menemukan berbagai pola penyiksaan dan kekerasan terhadap perempuan di tahanan.
"Banyak penyiksaan psikis yang membuat mereka tidak nyaman di tahanan, misalnya uang hilang yang disimpan di dalam pakaian yang dikenakan atau lampu yang dihidupmatikan ketika mereka diperiksa," katanya.
Dalam jumpa pers tersebut, kelima lembaga tersebut mendesak pemerintah Indonesia untuk meratifikasi Protokol Opsional Konvensi PBB Menentang Penyiksaan (OpCAT) untuk melengkapi Konvensi PBB Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia (UNCAT).
Jumpa pers tersebut dalam rangka Hari Antipenyiksaan Internasional yang diperingati setiap 26 Juni. Selain Sandra, Rita, dan Yuni, hadir juga anggota Ombudsman Republik Indonesia Ninik Rahayu dan anggota LPSK Susilaningtyas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
Advertisement

Sleman Punya Dimas Diajeng Baru, Diharapkan Berikan Pengaruh Positif Bagi Generasi Muda
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Ratusan Preman Ditangkap dalam Operasi 8 Hari di Jawa Timur
- Pakistan Berhasil Cegat Rudal India, Semua Penerbangan Ditutup
- Menkes Bantah Indonesia Jadi Kelinci Percobaan Vaksin TBC oleh Bill Gates
- Gagal Dicegat, Rudal Houthi Yaman Hantam Bandara Ben Gurion di Israel
- KLH Desa Pemda Segera Cabut Izin Perusahaan Langgar Alih Fungsi Lahan di Kawasan Puncak
- Wapres Gibran Kembali Bicara Lewat Video Monolog, Kali Ini Soal Kemandirian Pangan
- Mendagri Terbitkan SE Dukungan Pelaksanaan MBG
Advertisement