Advertisement
Amankan Konvoi Ribuan Pendekar Silat, Kasatreskrim Wonogiri Dikeroyok Sejumlah Orang
Polisi berdialog dengan perwakilan massa konvoi di Wonogiri, Rabu (8/5 - 2019) malam. (Istimewa)
Advertisement
Harianjogja.com, WONOGIRI -- Kasatreskrim Polres Wonogiri AKP Aditia Mulya Ramdhani menjadi korban pengeroyokan saat polisi mengamankan konvoi kelompok perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT).
Polisi berhasil membubarkan konvoi massa Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT) di sejumlah kecamatan di Sidoharjo, Wonogiri, Rabu (8/5/2019) malam hingga Kamis (9/5/2019) dini hari.
Advertisement
Situasi sudah kondusif pada Rabu malam, namun Kasatreskrim Polres Wonogiri AKP Aditia Mulya Ramdhani harus dirawat di rumah sakit lantaran terluka setelah dikeroyok sejumlah orang.
Informasi yang dihimpun Solopos.com-jaringan Harianjogja.com, konvoi massa PSHT itu disebut-sebut mencapai 5.000-7.000 orang. Mereka kebanyakan mengendarai sepeda motor.
BACA JUGA
Sebagian dari mereka membawa pentungan dan beragam senjata. Massa berasal dari Klaten, Sukoharjo, Solo, Sragen, Karanganyar, termasuk dari Magetan dan Pacitan.
Konvoi bergerak dari barat menghancurkan tugu lambang PSH Winongo di sekitar Terminal Sidoharjo, Wonogiri. Rombongan itu lalu bergerak ke timur menuju Kismantoro. Namun, saat tiba di Sudimoro, Sidoharjo, konvoi bisa dihalau aparat Polres Wonogiri.
Mereka diminta membubarkan diri dan kembali ke rumah masing-masing. “Pengurus [PSHT] enggak tahu kalau ada aksi seperti itu. Malam itu saya mendampingi Bu Kapolres [AKBP Uri Nartanti Istiwidayati] mengendalikan anak-anak [PSHT],” kata Sekretaris PSHT Wonogiri, Bambang Muladi, saat dihubungi Solopos.com, Kamis.
Ia menjelaskan konvoi dari timur meliputi Magetan, Ponorogo, dan sekitarnya, juga kembali ke timur. Namun, ia menduga aksi perusakan tugu lambang PSH Winongo terus berlanjut.
Di Kismantoro ada tugu besar yang dirusak. “Di Kismantoro, ada petugas dari Polsek dan Koramil yang juga menghalau massa agar tak sampai meluas merusak rumah warga,” imbuh dia.
Bambang menduga pergerakan massa PSHT itu akan menuju wilayah Sidoharjo bagian selatan seperti Patoman dan sekitarnya. Di sana diyakini menjadi pusat massa PSH Winongo. Ia bersyukur massa berhasil dihalau petugas Polres Wonogiri dan mencegah terjadinya konflik lebih besar.
“Massa bisa kami blokir. Mereka lalu bergerak ke timur,” beber dia.
Menurut dia, pergerakan ribuan massa PSHT itu bermula dari sederetan kasus-kasus kecil sebelumnya. Salah satunya anggota PSHT yang sedang berlatih di Kismantoro diganggu sekelompok orang yang diduga dari PSH Winongo.
Kemudian, di Jatiroto, seorang anak anggota PSHT dikeroyok lima oknum diduga anggota PSH Winongo. Lalu, di Tirtomoyo, terjadi perusakan tugu lambang PSHT.
“Yang di Jatiroto saya tidak tahu kondisi anak tersebut sebab dia adalah anggota ranting Ponorogo bukan Wonogiri,” terang dia.
Kasubbag Humas Polres Wonogiri, Iptu Suwondo, mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Uri Nartanti Istiwidayati, mengatakan Kasatreskrim Polres Wonogiri, AKP Aditia Mulya Ramdhani, terluka saat bertugas pengamanan konvoi massa PSHT di kawasan SPBU Sudimoro, Sidoharjo.
Ia dikeroyok sekelompok orang tak dikenal. Saat itu, ia mengenakan pakaian preman dan terpisah dengan rekan-rekannya.
“Kami masih menyelidiki dari kelompok mana yang mengeroyok. Saat ini, beliau masih dirawat di RS dr. Oen Solo Baru,” kata dia saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (9/5/2019).
Suwondo mengaku belum tahu bagaimana kondisi terkini Aditia. Namun, ia memastikan situasi di Wonogiri kondusif. “Situasi kondusif. Kedua pihak sama-sama bisa menahan diri dan menjaga kesucian Ramadan,” ujar dia.
Solopos.com berusaha meminta konfirmasi dari pengurus PSH Winongo Wonogiri terkait kejadian itu namun belum berhasil. Solopos.com meminta nomor ponsel atau nama pengurus PSH Winongo kepada sejumlah pihak namun tak ada yang tahu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Jelang Nataru, Pedagang Wisata Gunungkidul Diingatkan Tak Nuthuk
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Timnas Voli Putra Indonesia Bidik Juara Grup B SEA Games
- Bantul Kekurangan 153 Kepala Sekolah TK hingga SMP
- Lomba Lacak Sinyal ARDF Latih Kesiapsiagaan Bencana di Kulonprogo
- Polri Segera Umumkan Tersangka Bencana Banjir Sumatera Utara
- Jemaat Gereja St Albertus Agung Buat Altar dari Barang Bekas
- Rizki Juniansyah Rebut Emas SEA Games dan Pecahkan Rekor Dunia
- Guru Besar UGM Usul Sebagian Dana MBG Dialihkan ke Daerah Bencana
Advertisement
Advertisement




