Advertisement
Kuburan Massal Korban Bencana Palu Ramai Diziarahi

Advertisement
Harianjogja.com, PALU--Lokasi pemakaman massal ribuan orang yang menjadi korban bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuifaksi 28 September 2018 di Kota Palu, ramai diziarahi warga sehari menjelang bulan Ramadhan, Minggu (5/5/2019).
Sejak pukul 15:00 Wita, warga yang datang dari dalam maupun luar Kota Palu, silih berganti mengujungi lokasi pemakaman di Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, untuk berdoa dan tabur bunga.
Advertisement
Isak tangis yang bercampur dengan doa lintas agama dari warga yang keluarganya menjadi korban bencana alam dahsyat, mewarnai ziarah menjelang bulan suci ramadhan ini.
Ziarah ini juga terlihat berbeda dari ziarah ke makam biasanya, karena sebagian besar warga ada yang datang membawa nisan masing masing keluarga yang menjadi korban. Hal itu dilakukan untuk memberi tanda makam keluarganya di lokasi pemakaman massal tersebut.
BACA JUGA
Bahkan tidak sedikit warga yang mengaku bahwa sampai sampai saat ini belum menerima kabar apapun dari keluarganya, yang saat bencana alam gempa bumi, tsunami serta likuifaksi dinyatakan hilang. Mereka hanya percaya dan berasumsi bahwa keluarganya yang menjadi korban, telah di kuburkan di lokasi pemakaman massal ini bersama korban lainya.
''Suami saya jadi korban tsunami di Pantai Talise, sampai saat ini belum ada kabarnya. tapi saya yakin dia sudah dikebumikan disini'," ujar Dewi, salah seorang peziarah.
Hal yang sama juga dirasakan Ian, salah seorang warga yang ayahnya menjadi korban likuifaksi di Kelurahan Petobo. Ia hanya bisa pasrah dan berdoa agar ayahnya dan seluruh warga yang menjadi korban bencana pada 28 september 2018 lalu bisa mendapatkan tempat terbaik.
'Ramadhan kali ini pasti berbeda dari tahun sebelumnya. beberapa anggota keluarga kurang. tapi yang jelas kita doakan semoga mereka ditempatkan ditempat Sebaik-baiknya,"' katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Unjuk Rasa Pemuda Maroko, Tuntut Pembebasan Demonstran Gerakan GenZ
- Kawasan Gunung Lawu Tak Masuk WKP Panas Bumi, Ini Alasannya
- Polisi Tetapkan Lisa Mariana sebagai Tersangka Pencemaran Nama Baik
- Museum Louvre Dirampok, Sembilan Perhiasan Dibawa Kabur
- Pengembangan Daerah Transmigrasi, Kementrans Anggarkan Rp300 Miliar
Advertisement

Duta GenRe Sleman 2025 Diharapkan Lahirkan Sosok Muda Berprestasi
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Warga Diajak Menelusuri Peninggalan Hindu-Buddha di Bantul
- Persebaya Kalah 1-3 dari Persija, Begini Kata Pelatih
- Menikmati Sunrise di Candi Borobudur, Akses Dibuka Setiap Hari
- Ribuan Orang Gelar Aksi Tolak Kebijakan Pemerintah di New York
- Dugaan Pemerkosaan Siswi SMK di Bantul Naik ke Tahap Penyidikan
- Seorang Pemuda Diduga Tenggelam di Waduk Kedung Ombo Sragen
- Pelecehan Seksual di Kereta Api Capai 56 Kasus hingga Oktober 2025
Advertisement
Advertisement