Advertisement
Anak di China Tewas Setelah 2 Hari Dikirim ke Sekolah Kung Fu
Advertisement
Harianjogja.com, CHINA--Seorang gadis kecil yang dikirim oleh orangtuanya ke sebuah sekolah kung fu untuk menurunkan berat badan, tewas 48 jam setelah tiba.
Berdasarkan keterangan sang ayah, Deng Qi, putrinya yang berusia enam tahun tampak bahagia dan sehat saat mereka mengantarkannya ke sekolah kung fu terkenal Shaolin Xiaolong pada 7 April. Tetapi, kurang dari dua hari kemudian dia menerima telepon yang mengatakan bahwa putrinya telah ambruk dan dinyatakan meninggal dunia setelah tidak merespons perawatan yang diberikan.
Advertisement
"Selanjutnya kami melihat putri kami pada jam 7 atau 8 malam pada 9 April di kamar mayat," katanya berurai air mata.
"Wajahnya ungu dan ada memar di perutnya karena ditendang," ungkapnya sebagaimana dikutip Okezone.com, Selasa (16/4/2019).
Rekaman kamera pengawas yang dia peroleh dari sekolah diduga menunjukkan Deng Qi dikelilingi oleh beberapa murid berseragam, yang diklaim ayahnya meninju dan menendangnya. "Kamera itu sangat jauh dari putri kami, tetapi sepertinya seseorang mendorongnya dan kemudian menendang dan meninjunya," ujarnya.
Video itu kemudian menunjukkan beberapa siswa membawa Deng Qi menuruni panggung menuju ke ruang perawat sekolah. Sekolah seni bela diri itu membantah keras tuduhan bullying yang menyebabkan kematian Deng Qi.
Mereka telah mengonfirmasi bahwa Biro Keamanan Publik Dengfeng saat ini sedang menyelidiki kasus ini tetapi mengeluarkan pernyataan mereka sendiri. Sekolah itu mengancam media yang memublikasikan pendapat keluarga Deng tentang kematian tragis para murid.
Dalam pernyataan dari direktur sekolah yang bermarga Chen, pada 14 April, Deng Qi diklaim ambruk saat bermain. Pernyataan itu menyebut semua teori lain sebagai rumor fitnah.
Dilaporkan Deng Qi dikirim ke sekolah kung fu itu untuk berlatih karena dia memiliki berat badan melebihi 50 kilogram, membuatnya kesulitan berjalan. Sekolah itu mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan Deng Qi telah dipukuli sampai mati, dan bahwa dia tidak memiliki perselisihan fisik dengan teman sekelasnya.
Lembaga itu akhirnya menambahkan bahwa mereka memiliki hak untuk mengambil tindakan hokum terhadap media yang menyarankan sebaliknya dan terus menyebabkan kehilangan besar pada reputasi dan pendapatan sekolah.
Sekolah asrama, yang membebani orangtua dengan biaya sebesar 21.000 yuan (sekira Rp44 juta) per tahun itu terletak di Kota Dengfeng, Provinsi Henan, China Tengah. Di sana diyakini Biara Shaolin asli diyakini didirikan pada abad ke-5 Masehi. Orangtua Deng Qi mengirim putri mereka ke sana untuk berolahraga atas rekomendasi tetangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Usulan Presidential Club Prabowo Didukung Zulkifli Hasan
- Kepala Rutan Nonaktif KPK Ajukan Praperadilan Kasus Pungli
- Sidang Sengketa Pilpres, Hakim Ingatkan Tegur Ketua KPU Agar Tidak Tertidur
- Gelombang Panas Melanda Asia, Ini Dampaknya di Indonesia Menurut BMKG
- Viral Tawaran Jadi Buzzer Bea Cukai dengan Tarif Rp100 Juta Per Video, Berikut Klarifikasi dari DJBC
Advertisement
KPU Bantul Berharap Ada Bakal Calon yang Daftar Lewat Jalur Perseorangan pada Pilkada 2024
Advertisement
Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga
Advertisement
Berita Populer
- Indonesia Kecam Serangan Militer Israel ke Rafah
- Waspada! Marak Penipuan dengan Modus Mengirimkan Email Palsu
- Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Mataram dan Bali, Warga Berhamburan
- Gunung Ibu Halmahera Erupsi, Lontarkan Abu Ketinggian 2 Kilometer
- Tak Lagi Dianggap Bagian dari PDI Perjuangan, Begini Respons Jokowi
- Wacana Prabowo-Gibran Tambah Kementerian, Pakar: Harus Ubah Regulasi
- Desak Israel Berhenti Menyerang Rafah, China: Itu Kejahatan Kemanusian
Advertisement
Advertisement