Advertisement

Duel dengan Perampok, Mahasiswa di Sleman Dipukul dengan Kapak

Yogi Anugrah
Sabtu, 02 Februari 2019 - 22:17 WIB
Nina Atmasari
Duel dengan Perampok, Mahasiswa di Sleman Dipukul dengan Kapak Ilustrasi - JIBI/Solopos

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN - Seorang mahasiswa berinisial DPP nyaris menjadi korban perampokan oleh tiga orang tidak dikenal di kamar indekosnya yang berlokasi di daerah Desa Condongcatur, Kecamatan Depok, Sleman pada Rabu (30/1/2019) sekitar pukul 03.30 WIB. Meskipun tidak berhasil mengambil barang milik korban, korban mengalami luka berat di kepala karena dihajar para pelaku.

Korban menceritakan, kronologi kejadian bermula saat ia sedang bermain handphone di kamar kosnya pada Rabu (30/1/2019) sekitar pukul 03.30 WIB, saat itu, pintu kamar kosnya dalam keadaan terbuka, sedangkan pintu kamar kos lainnya sudah dalam keadaan tertutup.

Advertisement

"Tiba-tiba datang seorang laki-laki muda yang bertanya kos kepada saya, dan saya sudah mulai curiga, karena masa ada orang bertanya kos pada jam dinihari," kata dia pada Sabtu (2/2/2019).

Lalu, kata dia, setelah bertanya, laki-laki tersebut keluar ke arah pagar kos, dan beberapa saat kemudian masuk lagi bersama satu temannya, sedangkan satu teman lainnya menunggu di depan pagar kos sambil melihat situasi.

"Tiba-tiba salah satu dari mereka mengunci leher saya, dan mengancam sambil menunjukkan benda tajam seperti kapak dan juga pistol," lanjut dia.

Merasa nyawanya terancam, korban melakukan perlawanan sekitar satu menit sambil berteriak, saat itu, pemuda yang mengunci leher korban sudah terjatuh, namun, temannya yang lain memukul kepala korban dengan kapak yang dibawanya.

"Setelah memukul saya, mereka langsung lari keluar dan langsung pergi dengan satu motor berboncengan tiga orang, ketika teman-teman kos saya keluar, mereka sudah kabur dan meninggalkan pistol mainan yang dibawanya," ucap mahasiswa asal Maluku Utara ini.

Meskipun tidak mengalami kerugian harta benda, karena kejadian tersebut, korban mengalami luka berat di kepalanya dan harus dijahit dengan 12 jahitan.

"Hari ini, saya berencana untuk melaporkan kejadian ini ke polisi, karena menurut kesaksian tetangga kos saya, pada sore sebelum kejadian, ada orang mencurigakan yang mondar-mandir di sekitar sini," ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 15:27 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement