Advertisement
Soal Remisi Pembunuh Wartawan, Hasto: Presiden Akan Dengarkan Aspirasi Rakyat

Advertisement
Harianjogja.com, PROBOLINGGO--Pemerintah akan kembali meninjau ulang pemberian remisi kopada pembunuh wartawan Bali AA Gde Bagus Narendra Prabangsa, I Nyoman Susrama. Pemerintah akan mendengarkan aspirasi masyarakat.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengatakan hal itu menjawab pertanyaan wartawan di kantor DPC PDIP Kabupaten Probolinggo, di Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (26/1/2019).
Advertisement
Hasto Kristiyanto yang didampingi Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, berkunjung ke Probolinggo, dalam rangkaian Safari Kebangsaan VI PDIP ke Jawa Timur, pada 25-28 Januari.
Hasto berharap, tidak ada pihak yang mengaitkan pemberian remisi itu kepada terpidana seumur hidup Susrama, sebagai mantan caleg PDIP. Menurut Hasto, PDIP sudah melakukan komunikasi dengan Kementerian Hukum dan HAM soal pemberian remisi, dan mendapat penjelasan bahwa pemberian remisi itu memiliki dasar hukum Keppres 174/1999 tentang Remisi.
"Tentunya, Presiden akan mendengarkan aspirasi rakyat. Tidak ada keputusan yang dibuat tanpa berdasarkan peraturan. Keputusan itu didasarkan pada Keppres tahun 1999," kata Hasto.
Karena itu, kata dia, PDIP juga akan mencermati dan mendengarkan seluruh aspirasi yang disuarakan masyarakat. Hasto juga meminta agar pemberian remisi tidak dikait-kaitkan dengan PDIP dan Susrama sebagai mantan calegnya.
"PDIP sudah mencoret Susrama dari daftar caleg dan memecatnya sebagai kader partai pada 2009," katanya. Hasto menegaskan, pembunuhan adalah tindakan kriminal yang dilakukan pribadi, tidak ada kaitannya dengan partai. "Jangan dikait-kaitkan dengan partai," katanya.
PDIP, kata dia, tidak mentolelir sedikitpun tindakan pelanggaran hukum. "Instruksi harian ketua umum selalu mengingatkan kepada seluruh kader untuk taat pada hukum," tandasnya.
Hasto menambahkan, PDIP akan menyampaikan aspirasi masyarakat itu kepada Pemerintah, karena kepemimpinan Presiden Joko Widodo selalu mendengarkan aspirasi rakyat.
Susrama adalah caleg PDIP pada pemilu legislatif 2009. Sekjen PDI Perjuangan saat itu, Pramono Anung, langsung memecat Susrama atas kejadian pembunuhan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Debat Capres-Cawapres Pemilu 2024, Ini Format Lengkapnya
- Kasus Covid-19 Melonjak di Beberapa Negara, Kementerian Kesehatan: Akibat Varian Baru
- Google Doodle Menampilkan Kapal Pinisi Indonesia, Ini Asal Sejarahnya
- Jumlah Perokok Anak di Indonesia Makin Banyak, IDAI Sebut Akibat Tuyul Nikotin
- Empat Anak Tewas di Jagakarsa, Polisi Temukan Pesan Bertuliskan "Puas Bunda, tx for All" di TKP
Advertisement

Korban Diminta Dukun Pengobatan Spiritual Baca Salawat 4.444 Kali, Rugi Puluhan Juta Rupiah
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Setara dan Infid: Indeks HAM Era Jokowi Stagnan
- Kemenag Akan Dirikan Madrasah Berciri Khas Hindu, Bernama Widyalaya
- Soal Temuan BPK tentang Vaksin Covid-19 yang Sisa Banyak, Ini Penjelasan Bio Farma
- Kabar Gembira! Daop Surabaya Beri Diskon Tiket 20%
- Seorang Pembalap asal Jakarta Meninggal saat Latihan di Sirkuit Boyolali
- Kayan Calon PLTA Terbesar di Asia Tenggara Akan Pasok Listrik IKN, Bahkan se Kalimantan
- ASDP Kerja Sama OTA, Beli Tiket Ferry Kini Semakin Mudah dari Ponsel Pintar
Advertisement
Advertisement