Advertisement

3 Bencana dengan Fenomena Langka Sepanjang 2018 Sebabkan Ribuan Orang Tewas

Newswire
Rabu, 26 Desember 2018 - 09:50 WIB
Bhekti Suryani
3 Bencana dengan Fenomena Langka Sepanjang 2018 Sebabkan Ribuan Orang Tewas Sejumlah relawan mengumpulkan jasad korban meninggal dunia akibat gelombang tsunami untuk dievakuasi ke rumah sakit di Pantai Sembolo, Carita, Pandeglang, Banten, ke Puskesmas Labuhan, Minggu (23/12/2018). - ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Sebanyak tiga bencana alam yang terjadi pada 2018 disebut bencana langka.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan, ada tiga bencana alam yang menimbulkan banyak korban jiwa selama 2018, dan dinilai sebagai fenomena langka.

Advertisement

"Ada tiga fenomena langka yang menimbulkan korban jiwa dan kerugian ekonomi yang besar, yaitu gempa beruntun di NTB, gempa disusul tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah yang terbesar di dunia, dan tsunami Selat Sunda yang dipicu longsor bawah laut," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Selasa (25/12/2018).

Dari ketiga bencana tersebut, yang terbesar adalah gempa yang disusul tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah karena menyebabkan 2.101 orang meninggal, 1.373 orang hilang dengan kerugian ekonomi Rp 18,47 triliun.

"Gempa memicu tsunami yang tiba sangat cepat hanya dalam waktu empat menit lalu terjadi likuifaksi yang merupakan peristiwa terbesar di dunia," ujar Sutopo.

Setelah itu, adalah gempa bumi beruntun yang terjadi di Nusa Tenggara Barat, tepatnya di Lombok dan Sumbawa. Bencana tersebut menyebabkan 546 orang meninggal, 1.886 orang luka-luka dan Rp17,13 triliun.

"Ketiga bencana ini aneh dan langka terjadi, sementara tsunami yang terjadi di Selat Sunda juga fenomena yang langka karena dipicu oleh longsoran bawah laut dan erupsi dari gunung Anak Krakatau," katanya seraya menambahkan longsoran tersebut tidak begitu besar, tapi ternyata menimbulkan tsunami.

Hingga Selasa (25/12/2018) pukul 13.00 WIB tercatat 429 orang meninggal dunia, sebanyak 1.485 orang luka-luka, 154 hilang dan 16.082 orang mengungsi, sementara kerugian masih dalam pendataan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Perkuat Empat Pilar Kalurahan Untuk Kembangkan Pariwisata Berbasis Masyarakat

Sleman
| Jum'at, 26 April 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement