Advertisement
Dahnil Anzar Ungkap Tanda Tangannya di Kemah Pemuda Islam Di-scan
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Dahnil Anzar Simanjuntak memberikan klarifikasi terkait tanda tangannya dalam kegiatan Kemah Pemuda Islam. Ia menyebut tanda tangannya dalam adalah bentuk pindai atau scan.
"Kalau kemudian ada tanda tangan saya di situ terang bukan tanda tangan saya tapi 'scan' yang saya tidak tahu peruntukannya buat apa. Jadi terkait dengan misalnya laporan keuangan, laporan kegiatan, saya sama sekali tidak tahu," kata dia mengutip Antara, Jumat (30/11/2018).
Advertisement
"Tetapi yang menyakitkan seolah-olah kemudian menuduh saya, dan saya tidak tahu ada pola 'character assassination' [pembunuhan karakter] apa yang sedang dilakukan, karena yang jelas sejak awal saya tidak terlibat langsung secara teknis kegiatan itu," katanya.
Ia mengklaim bahwa dirinya tidak terlibat dalam kepengurusan secara teknis kegiatan Apel dan Kemah Pemuda Islam yang dipermasalahkan karena diduga ada penyimpangan dana.
"Saya pikir begini ya, terkait dana kemah itu sejak awal saya menyampaikan kalau saya tidak terkait sama sekali, itu pertama, saya tidak terlibat dalam kepengurusan teknis kegiatan itu," kata Dahnil.
Dahnil mengatakan, karena tidak terlibat dalam kepengurusan teknis kegiatan dengan peserta dari Kokam dan GP Ansor yang diinisiasi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi itu, maka jika ada tanda tangan dari dirinya, maka bukan tanda tangan asli.
Dengan demikian, kata Dahnil, hal yang berkaitan dengan kepanitiaan kegiatan kemah pemuda tersebut akan dijelaskan oleh pengurus PP Pemuda Muhammadiyah saat itu memang menjadi panitia kegiatan yang dianggarkan sebesar Rp2 miliar di pihak Pemuda Muhammadiyah.
"Ada Abdurahman Syahputra, Virgo Sulianto dan sebagainya, mereka yang tahu persis terkait dengan itu, saya juga kaget kemudian tiba-tiba saya dikaitkan, bahkan sorotan utamanya seolah-olah saya dan bukan kegiatan Pemuda Muhammadiyah," katanya.
Disinggung tentang pengembalian dana sebesar Rp2 miliar ke Kemenpora, Dahnil mengatakan, bahwa sudah dijelaskan kalau bukan dirinya yang mengembalikan, akan tetapi panitia kegiatan yang mengembalikan dalam bentuk cek ke Kemenpora, selaku institusi yang mendanai.
"Yang jelas saya silahkan saja aparatur hukum melakukan proses hukum, tapi kemudian saya tentu berharap berhenti melakukan 'character assassination' seolah-olah saya pelakunya, karena sejak awal saya tidak paham betul terkait dengan itu," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- DKPP Gelar Sidang Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Etik Ketua dan Anggota KPU RI
- Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit
- Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
- Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
- Jamaika Resmi Mengakui Kedaulatan Palestina
Advertisement
Advertisement